Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Travel Penyedia Bonus Surat Antigen Negatif Tanpa Tes Dibiarkan Lewat, Kapolres: Harusnya Putar Balik

Kompas.com - 07/05/2021, 14:56 WIB
Irwan Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan travel menerapkan tarif mahal dengan bonus surat negatif antigen agar penumpang bisa lolos di beberapa pos penyekatan yang dilewati.

Para penumpang tak harus dites untuk mendapatkan surat tersebut karena sudah disediakan oleh perusahaan travel.

Baca juga: Kisah Pemudik Pulang Pakai Travel ke Tasik: Ongkos 4 Kali Lipat, Bonus Surat Negatif Antigen, Dijamin Lolos Pos Penyekatan

Hal itu diketahui setelah penumpang dan sopir travel diberhentikan oleh petugas di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Kamis (6/5/2021) malam.

Baca juga: Pengemudi Mobil Marah, Sebut Polisi Minta Rp 100.000 agar Diizinkan Lewati Penyekatan, Ini Klarifikasinya

Meski sudah ada pengakuan dari sopir dan penumpang, petugas tetap membolehkan travel tersebut untuk melewati pos penyekatan.

Baca juga: Ajak Istri dan 2 Anak Balita Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Dani Trauma Dituduh Modus

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan mengatakan, harusnya sopir dan penumpang diminta untuk putar balik.

"Nah, kalau travel yang isinya penumpang, meski ada surat antigen dan PCR negatif tak dikecualikan mudik. Jadi bukan utama ada tes negatif antigen atau PCR yang bersangkutan bisa mudik. Semalam harusnya diputar balik, itu sudah SOP seperti itu," kata Doni kepada wartawan saat dihubungi via telepon Whatsapp, Jumat (7/5/2021).

Doni menjelaskan bahwa surat keterangan tes negatif antigen dan swab PCR hanya pelengkap saja bagi seseorang yang memiliki izin atau surat keterangan bepergian dinas atau bepergian darurat selama larangan mudik.

Sehingga, travel yang membawa penumpang berbonus surat keterangan tes negatif antigen adalah pemudik yang wajib putar balik lagi ke daerah asal.

"Itu sebagaimana ketentuan yang berlaku bahwa surat negatif antigen atau swab PCR hanyalah sebagai syarat untuk melengkapi orang yang melakukan perjalanan dinas dan keperluan darurat. Jadi jangan beranggapan bahwa warga punya surat negatif Covid-19 bisa melintas di pos penyekatan," tambah Doni.

Polresta Tasikmalaya akan lebih selektif memeriksa angkutan travel yang membawa penumpang karena bukan salah satu yang dikecualikan pada aturan larangan mudik Lebaran tahun ini.

Petugas juga akan memperketat penjagaan karena modus-modus baru untuk bisa mengelabui petugas di pos penyekatan akan terus beragam.

Modus

Doni mengatakan, pada pada hari pertama penyekatan mudik lebaran, petugas menemukan sejumlah modus agar petugas mengizinkan pemudik lewat.

Salah satunya ada pemudik yang menggunakan pakaian ojek online dengan dalih mengantar barang.

"Jadi yang kami temukan banyak modus atau cara-cara pemudik berusaha mengakali petugas di lapangan. Tadi malam travel itu, penumpang di mobil boks, dan subuh hari pertama ada pemudik pakai motor beratribut ojek online alasan antar barang, padahal mau ke Cilacap," jelas Doni.

Diberitakan sebelumnya, perusahaan travel menerapkan tarif Rp 210.000 untuk satu penumpang dengan bonus surat negatif antigen.

Hal itu terungkap saat sebuah travel diberhentikan petugas di lokasi penyekatan yang berada di Pos Gentong, Tasikmalaya, Kamis (6/5/2021).

"Kita ini sudah dapat tes antigen negatif bagi para penumpang. Ini satu penumpang ongkosnya Rp 210.000 dari Bandung ke Tasikmalaya. Tadi kita sudah tunjukkan tes negatif antigennya ke petugas dan bisa lolos," jelas Andi (45), sopir travel usai diperiksa karena membawa penumpang dari Bandung ke Tasikmalaya di Pos Gentong, Kamis tengah malam.

Andi dari Bandung membawa tujuh penumpang dengan tujuan Tasikmalaya dan sudah lolos di Pos Penyekatan Cileunyi dan Pos Gentong, Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com