SURABAYA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo mengapresiasi pengoperasian Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan di Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).
Dia berharap kota lain bisa segera meniru Surabaya untuk membangun PSEL.
"Nanti kota-kota lain akan saya perintah untuk sudahlah tidak ruwet-ruwet (ribet-ribet), pakai ide-ide. Lihat saja di Surabaya. Tiru, copy," ujar Jokowi saat peresmian PSEL Benowo, Kamis.
Menurutnya, Surabaya merupakan kota yang merealisasikan PSEL dalam waktu cepat.
"Tapi memang kecepatan bekerja Pemerintah Kota Surabaya patut kita acungi jempol. Sehingga ini (PSEL Benowo) selesai yang pertama dari tujuh kota yang saya tunjuk lewat Peraturan Presiden. Ini yang pertama jadi," kata Jokowi.
Sedangkan, daerah lain masih terkendala masalah tipping fee hingga urusan barang milik daerah.
Merujuk PP No 35 Tahun 2018, ada tujuh daerah yang ditunjuk. Namun, hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang mampu menyelesaikannya.
"Saya acungi dua jempol untuk Pemerintah Kota Surabaya, baik wali kota lama maupun wali kota yang baru. Tidak mudah karena saya juga mengalami," tegas dia.
Dia menyebut pengelolaan sampah juga berkaitan dengan kebersihan kota.
Jokowi juga mengingat pengalaman dan kesulitannya merealisasikan pengolahan sampah menjadi listrik.
"Karena pengalaman yang saya alami sejak tahun 2008, masih jadi wali kota, kemudian gubernur, kemudian Presiden, tidak bisa merealisasikan pengolahan sampah dari sampah ke listrik, seperti yang sejak dulu saya inginkan di Kota Solo waktu menjadi wali kota," kata Jokowi saat peresmian PSEL Benowo, Kamis.
Baca juga: Saat Presiden Jokowi Berdialog dengan Para Nelayan di Lamongan, Ini Keluh Kesah Mereka