BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan pesilat persaudaraan setia hati (PSH) Teratai menggeruduk basecamp kelompok PSH Winongo di sebuah desa di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin malam (3/5/2021).
Alasannya, kelompok PSH Teratai tidak terima kelompok PSH Winongo memasang banner ucapan selamat Idul Fitri meskipun banner dipasang di area basecamp PSH Winongo.
"Mungkin kelompok PSH Teratai yang ada di lingkungan yang sama di desa itu merasa lebih superior atau jumlah mereka lebih banyak dibandingkan kelompok yang pasang banner," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Warga Bali yang Terjangkit Mutasi Covid-19 Varian Afrika Selatan Meninggal Dunia
Banner dirusak
Leo mengatakan, meski tidak sampai terjadi bentrok namun banner tersebut berhasil diturunkan dan dirusak oleh kelompok PSH Teratai.
"Ketika polisi tiba di lokasi, kelompok yang menggeruduk basecamp PSH Winongo itu bubar. Selain banner dirusak, kami juga menemukan tumpukan batu dan kayu yang mungkin akan dipakai sebagai senjata," jelasnya.
Polisi melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan menangkap 28 orang dari sebuah rumah yang tidak jauh dari lokasi basecamp PSH Winongo.
"Rupanya, sebagian dari mereka yang menggeruduk basecamp Winongo ini berkumpul di sebuah rumah salah satu anggota," jelasnya.
Leo mengatakan, polisi membawa 28 anggota kelompok PSH Teratai ke Kantor Polres Blitar untuk dimintai keterangan.
"Sampai saat ini masih berlangsung pemeriksaannya. Semua yang terlibat akan kita mintai keterangan," kata Leo.
Leo mengatakan, jumlah anggota kelompok PSH Teratai yang menggeruduk basecamp PSH Winongo sekitar 50 orang sehingga masih ada puluhan yang lain yang akan dipanggil polisi.
Baca juga: Uang Rp 2,1 Miliar Tertutup Terpal yang Dibawa Mobil di Tol Ngawi Ternyata Dipergunakan untuk Ini