Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Susan Ternyata Lumpuh Akibat Penyakit Langka, Pemprov Jabar Siapkan Rumah Singgah

Kompas.com - 04/05/2021, 07:04 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jabar akan memfasilitasi Susan, seorang guru honorer asal Sukabumi, Jawa Barat, yang dilaporkan lumpuh serta mengalami gangguan penglihatan usai disuntik vaksin fase 2.

Hasil audit tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menyatakan kelumpuhan yang terjadi terhadap Susan bukan karena vaksinasi, melainkan diagnosis menderita guillain barre syndrome (GBS) yang merupakan penyakit saraf.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, pihaknya siap membantu SA untuk mendapatkan hunian sementara selama pengobatan di Bandung.

Ada dua lokasi yang bisa ditempati oleh Susan, yakni rumah singgah milik Dinas Sosial Provinsi Jabar dan rumah singgah Jabar Bergerak.

Baca juga: Guru Susan di Sukabumi Lumpuh Bukan karena Vaksinasi, melainkan Penyakit Langka GBS

Daud juga meyakinkan kepada masyarakat jika kasus yang terjadi pada Susan bukan akibat dari vaksin.

“Kami pastikan bahwa vaksin ini aman kalau pun ada KIPI seperti di Sukabumi ini ternyata bukan karena vaksin melainkan karena GBS,” ujar Daud, Senin (3/5/2021).

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat juga turun tangan dan siap mencari rumah kontrakan di Bandung bagi Susan selama menjalani pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap KIPI soal Guru Susan yang Dikabarkan Lumpuh Usai Vaksinasi Covid-19

Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, saat ini Susan telah kembali ke rumahnya di Kabupaten Sukabumi usai menjalani rawat inap di RSHS Bandung pada 1-23 April lalu. Namun guru honorer yang bertugas di di SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi itu harus menjalank rawat jalan setiap pekan ke RSHS Bandung.

"Tapi kan jarak yang begitu jauh dari Sukabumi. Akhirnya dinas memberikan solusi untuk menyediakan kontrakan di Bandung yang berdekatan dengan lokasi RSHS sehingga kontrol rawat jalannya dekat," kata Dedi.

Selain itu, Disdik Jabar pun akan memenuhi kebutuhan Susan selama masa penyembuhan dan rawat jalan di Bandung. Bahkan saat ini para tenaga pendidik serta komunitas bahu membahu mengumpulkan donasi agar bisa membantu Susan.

"Secara bergirilan dari komunitas pendidikan untuk membantu meringankan biaya hidup rawat jalan selama di bandung yang dikoordinir oleh KCD Kabupaten Sukabumi," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com