MAGELANG, KOMPAS.com - Sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19, warga Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi "urup-urup" atau malam selikuran, di masjid setempat, Minggu (2/5/2021) malam.
Tradisi yang digelar setiap malam ke-21 Ramadhan ini agak berbeda karena digelar di saat pandemi Covid-19 belum mereda.
Warga yang hadir tidak sebanyak pada tradisi pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Pulang Takziah di Temanggung dan Magelang, 25 Warga Semarang Positif Covid-19
Sebagai informasi, "Urup-urup" berasal dari bahasa Jawa yang artinya saling tukar.
Mereka saling tukar makanan atau minuman yang dibawa dari rumah masing-masing, seperti camilan tradisional, buah-buahan, kue, aneka minuman dan sebagainya.
Kegiatan dilaksanakan selepas shalat Maghrib hingga menjelang Isya.
Sebelum itu, warga menggelar doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat.
Selain ditujukan untuk para leluhur, doa juga ditujukan untuk keselamatan diri, bangsa dan negara.
Baca juga: Selesaikan Polemik Aset Eks Mako Akabri, Walkot Magelang Temui Wadanjen Akademi TNI
Pada kesempatan itu, Muh Soleh, Kepala Dusun Sorobayan, menjelaskan tradisi ini selalu dijalani warga dusun Sorobayan setiap malam ke-21 Ramadhan secara turun temurun.
Hanya pada 2020, tidak diadakan karena pandemi Covid-19.