Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Tugboat Terbakar dan Karam Dekat Pelabuhan Internasional Kijing

Kompas.com - 02/05/2021, 15:11 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com – Sebuah kapal tunda atau tugboat bernama Rejeki Bersama terbakar dan karam di perairan Kecamatan Sungkai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (1/5/2021) malam.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, kapal kayu tersebut merupakan kapal yang bekerja sebagai pembawa pipa saluran crude palm oil (CPO) dari PT Energi Unggul Persada Sungai Limau ke Dermaga Terminal Kijing Sungai Kunyit.

“Kapal tersebut telah beroperasi sejak 15 April 2021 sampai dengan sekarang,” kata Donny saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2021).

Baca juga: Diduga Gunakan Izin Layar Palsu, Tongkang dan 5 Tugboat Disita Polisi

Donny menjelaskan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi Sabtu sore.

Saat itu, ketiga awak kapal, yakni Budi sebagai kapten, Dolah dan Herianto selaku anak buah kapal, naik ke daratan, sementara kapal dibiarkan kosong.

Di daratan, ketiganya mampir di salah satu rumah warga untuk membicarakan soal penjaga kapal selama mereka pulang ke Pontianak.

“Setelah itu, mereka membeli bensin  dan bertemu dengan nelayan, lalu diberitahu kapal mereka terbakar,” sebut Donny.

Baca juga: Kapal Terbakar, 16 ABK Terombang-ambing di Laut

Donny menjelaskan, kejadian tersebut diduga dikarenakan kelalaian dari pihak kapten dan ABK kapal yang telah meninggalkan kapal tersebut dalam keadaan kosong dan tidak dijaga.

“Tidak ada terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kepolisian masih melakukan lidik dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) untuk mengetahui secara persis penyebab terbakarnya kapal tersebut,” tutup Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com