MAMASA, KOMPAS.com – Pemuda kristen di Mamasa, Sulawesi Barat, yang tergabung dalam komunitas Sanggar Seni Wai Sapalelean melantunkan shalawat badar dengan alat musik bambu (pompang).
Lantunan musik bambu yang indah dan merdu sengaja dilantunkan sebagai hiburan bagi umat Islam di Mamasa dalam menyambut buka puasa.
Lantunan musik pompang dari puncak bukit ini terdengar syahdu dan menenangkan jiwa.
Baca juga: Nenek Langi, Perempuan Tangguh Asal Mamasa, Pecahkan Batu Setiap Hari demi Anak Cucu
Menurut Adithia Ricci, lantunan shalawat badar sengaja dipersembahkan sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Islam di Mamasa yang tengah menjalankan ibadah puasa.
“Mulanya hanya iseng melempar ke media sosial, dan ternyata disambut luar biasa. Banyak netizen yang memberikan apresiasi positif. Kami tentu saja bangga bisa menjadi bagian yang ikut membangun semangat toleransi umat beragama di Mamasa,,” jelas Adithia Ricci
Sebelumnya, komunitas seniman tradisional mamasa ini hanya iseng pertama kali melantunkan shalawat badar menggunakan musik bambu dan diunggah di media sosial Facebook.
Tak diduga, hal tersebut ternyata mendapat respons positif dari warganet.
Baca juga: Senyum Ratusan Tukang Becak Saat Terima Santunan Ramadhan, Tusiyo: Cari Rezeki Itu Susah
Komunitas seniman muda ini hanya beberapa kali latihan sudah bisa melantunkan shalawat badar yang indah.
Adithia berharap, musik tradisional Mamasa bisa menjadi sarana dalam membangun solidaritas dan kerukunan antara umat beragama tetap lestari dan terpelihara di bumi kondosapata Mamasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.