YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan, pihaknya tidak mewajibkan pemudik untuk menjalani karantina.
"Kalau kita karantina 14 hari, kemudian dia akan bersilaturahmi dengan siapa? Saya pikir itu, kita harus setengah normatif melihat itu," ucap Heri kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Ponpes di Gunungkidul Disarankan Pulangkan Santri Awal Mei
Menurut dia, hal terpenting dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan hindari kerumunan.
"Saya pikir kalau prokes kita lakukan dan kemudian sesama masyarakat menjaga jarak, tidak terjadi kerumunan dan sebagainya, mudah-mudahan upaya dengan itu bisa menekan penyebaran Covid-19," kata dia.
Heri mengatakan, pemudik yang baru tiba di Gunungkidul bisa langsung berkumpul dengan sanak keluarga di rumah.
"Kalau sudah menunjukkan rapid test (negatif) Covid-19, kemudian melakukan prokes ya saya pikir logika kita harus menerima dia berada di tengah-tengah kita," kata Heri
Heri Susanto menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak ketika ada pemudik yang masuk ke Gunungkidul.
Baca juga: Ganjar Sebut Jumlah Pemudik Masuk Jateng Capai Dua Ribuan Orang Tiap Hari
Kendati demikian, pihaknya sudah membentuk satgas Covid-19 hingga tingkat kalurahan, yang nantinya akan berkoordinasi sampai tingkat RT/RW.
Harapannya masyarakat tetap menaati protokol kesehatan.
"Ekonomi harus jalan tetapi tidak boleh lalai. Ekonomi harus tetap bergerak karena kita membutuhkan itu bahkan itu menjadi skala prioritas dan target kita tetapi jangan sampai lalai sehingga meruntuhkan ekonomi kita," kata Heri.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui sulit membendung pemudik yang masuk ke DIY.
"Bayangkan saja dari Jakarta sudah mau masuk ke tempel enggak mungkin, mau putar balik pasti masuk ke Yogyakarta juga, untuk itu satgas atau linmas yang di desa harus melakukan screening dengan mewajibkan karantina selama lima hari," kata dia, Jumat (23/4/2021).
Hingga saat ini, kata dia, belum ada desa yang menolak pemudik dari luar DIY. "Tetapi kalau yang meminta untuk screening isolasi sudah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.