Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Nekat Lewati Jalur Pantura Bakal Diperiksa dengan "Rapid Test" Antigen

Kompas.com - 29/04/2021, 13:08 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Tegal Kota sudah mendirikan pos pantau di Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) untuk mengawasi orang yang nekat mudik meski ada larangan pemerintah.

Mereka yang terjaring pun dihentikan dan ditanyakan surat keterangan tes Covid-19 dan surat kelengkapan kendaraan.

Bagi yang tidak memiliki surat bebas Covid-19, mereka langsung diminta hasil pemeriksaan Covid-19 oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Tegal.

Baca juga: Pemudik Motor Diprediksi Bakal Penuhi Jalur Pantura, Polisi Dirikan Posko di Tegal

Kepala Bidang Pembinaan Operasional Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Kota Iptu Purnomo S mengatakan, sejak posko penyekatan terpadu didirikan, memang setiap hari petugas menghalau pemudik salah satunya untuk diperiksa dengan tes cepat antigen.

"Sekarang ini pemudik kita swab, kalau negatif silakan lanjutkan perjalanan. Jika positif dikasih dua pilihan, pertama karantina di Kota Tegal, atau balik kanan ke daerah asal," kata Purnomo, Kamis (29/4/2021).

Purnomo memprediksi, peningkatan pemudik akan terjadi dan puncaknya mendekati 6 Mei atau saat mudik dilarang.

Kemungkinan pemudik seperti roda empat juga lebih memilih melalui jalan tol.

"Biasanya sebelum H-7 lebaran ada peningkatan, namun ketika tanggal 6 Mei tidak boleh mudik, prediksi kita ya mungkin sebelum tanggal 6, mungkin antara tanggal 1-5 Mei," terangnya.

Baca juga: 15 Tahun Lalu Hilang Usai Pamit Merantau, Hermawan Ditemukan Jadi ODGJ di Pantura, Kini Bertemu Keluarga

Lebih lanjut, sejak 22 April 2021, Satlantas Polres Tegal Kota sudah mengawasi pemudik yang memasuki Jalur Pantura, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com