BANDUNG, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan fenomena astronomi supermoon atau pink moon yang terjadi pada Selasa (27/4/2021).
Pada malam itu, bulan purnama tersebut terlihat lebih cantik.
Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono mengatakan, peristiwa supermoon terjadi saat bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi di orbit peredarannya.
Pada supermoon 27 April 2021, bulan terletak pada 357,615 kilometer dari bumi.
"Biasa disebut sebagai titik perige," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Ramai soal Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan Berwarna Pink?
Menurut Agus, sebenarnya perbesaran ini tidak terlihat secara signifikan, karena rata-rata bulan hanya akan terlihat 10-15 persen lebih besar dan lebih terang pada jarak terdekatnya tersebut.
Namun, supermoon kali ini bertepatan dengan titik terdekat bulan, serta jatuh di bulan April.
Hal itu yang menyebabkan fenomena itu disebut pink moon.
Istilah pink moon sendiri berasal dari sebuah almanak (perhitungan astronomi) yang terbit di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu The Old Farmer's Almanac.
Sebutan ini berasal dari budaya AS dan juga Eropa.
Sebab, bulan April merupakan dimulainya musim semi di belahan Bumi utara.