SURABAYA, KOMPAS.com - Isak tangis dan suasana haru begitu terasa saat sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar shalat gaib dan tahlil di halaman kampus Unusa.
Mereka berduka lantaran salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 adalah Serda Mes Guntur Ari Prasetyo.
Serda Mes Guntur Ari Prasetyo merupakan suami dari Dosen PG PAUD FKIP Unusa, Berda Asmara.
Shalat gaib dan tahlil di halaman Unusa itu dipimpin Ketua Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Mas Sulaiman.
Para jemaah yang terdiri dari dosen dan karyawan terlihat khusyuk mengikuti ibadah. Sementara Berda Asmara datang bersama keluarga saat prosesi tahlil berlangsung.
Baca juga: Sersan yang Rajin Shalat dan Mengaji Itu Kini Berpatroli dalam Keabadian Bersama KRI Nanggala-402
Menggunakan setelan biru tua, Berda langsung mengambil tempat di antara para jemaah perempuan. Wajahnya tampak tegar meskipun gurat kesedihan itu masih terlihat jelas.
Usai shalat gaib, Berda Asmara masih berharap ada keajaiban setelah Panglima TNI menyatakan semua awak KRI Nanggala-402 telah gugur.
"Semoga hari ini ada kabar baik, semoga hari ini kapalnya bisa terangkat. Terutama untuk para awak kru KRI Nanggala-402 mudah-mudahan dikabulkan dan mendapat mukjizat Allah, seluruh awak kapal bisa terselamatkan," kata Berda di lokasi, Senin.
Sementara itu, Rektor Unusa Prof Ir Achmad Jazidie mengatakan, dalam beberapa hari ke depan Unusa menetapkan status berduka.