Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benci Polisi, Pria Ini Lempar Pos Jaga Mapolres Tarakan dengan Batu dan Teriak Minta Ditembak

Kompas.com - 27/04/2021, 06:07 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com – Seorang buruh harian lepas bernama MH (45) di kota Tarakan Kalimantan Utara nekat melempar pos jaga Mapolres Tarakan dengan batu sebesar batu bata.

Akibat ulahnya, kaca pos penjagaan pecah dan mengenai tangan salah satu personel dari dua petugas jaga, hingga robek.

Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (25/4/2021) sekitar pukul 10.20 Wita.

‘’Ada laki laki menyeberang dari arah Bank BNI depan Polres Tarakan. Dia berlari membawa bongkahan batu. Kebetulan portal depan Polres belum sempat ditutup karena baru saja ada mobil keluar dari dalam, saat itulah dia dari jarak sekitar 3 meter melemparkan batu ke pos jaga,’’ujarnya, saat dihubungi Senin (26/4/2021).

Baca juga: Santap Sate Ayam Kiriman Perempuan Tak Dikenal, Anak Driver Ojol Meninggal, Istri Dirawat

Melihat aksi tersebut, petugas jaga langsung sigap dan mengambil senjata. Mereka melakukan pengamatan mendetail terhadap pria dengan penampilan preman tersebut.

Saat itu, pria dengan kaos oblong dan celana jeans tersebut berteriak teriak menantang dan mengancam polisi sembari memutar-mutar ikat pinggangnya layaknya orang hendak tawuran.

‘’Dia teriak teriak menantang petugas, kalau berani bunuh saya, tembak saya,’’lanjut Fillol.

Setelah petugas yakin pria tersebut tidak membawa senjata di balik pakaiannya, petugas langsung bergerak melumpuhkan pelaku.

‘’Kita tidak langsung ambil tindakan, lemparan pertama yang ternyata hanya sebuah batu saja yang kita khawatirkan. Dia juga tidak membawa tas, tidak memakai jaket. Karena ikat pinggang dia lepas, celananya melorot, disitulah anggota yakin dia tidak bersenjata. Kita langsung lumpuhkan tanpa senjata saat itu juga,’’tuturnya.


Salahkan polisi karena ponsel bermasalah 

Saat diinterogasi, laki laki yang berstatus duda dan indekos di depan Pasar Gusher Kota Tarakan ini mengaku memiliki kebencian kepada Polisi.

Bahkan ketika ponselnya bermasalah, ia selalu menyudutkan dan menganggap itu ulah polisi.

‘’Segitu bencinya dia sama polisi. Padahal untuk apa polisi menyadap ponselnya, siapa dia saja kita gak tahu. Apa pentingnya ponselnya disadap?’’lanjutnya.

Baca juga: Anak Driver Ojol Meninggal Usai Santap Sate Ayam, Polisi Kirim Sampel Makanan ke Laboratorium

Kebencian membabi buta juga dikuatkan dengan isi dari ponselnya. Terdapat banyak gambar gambar polisi yang diedit dengan tambahan kata kata kecaman dan penuh permusuhan.

‘’Saat ini, kita masih dalami, apakah dia berpaham radikal atau paham lain. Kita sudah koordinasi dengan Polda Kaltara dan Tim Densus 88. Sementara kita masih lakukan pemeriksaan termasuk psikologinya,’’katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com