BANDA ACEH, KOMPAS.com - Satu per satu kerabat mendatangi rumah Hasan Yacob, pria sepuh ini adalah Ayahanda dari Letkol Laut (E) Irfan Suri, salah satu awak KRI Nanggala-402.
Meski semua tamu terlihat tegar, suasana duka begitu kental terasa.
Hasan Yacob yang kini berusia 78 tahun mengaku pasrah dan menyerahkan semua yang terjadi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Gubernur Sumsel Beri Semangat Keluarga Sertu Ryan Yogi Pratama yang Gugur di KRI Nanggala-402
Letkol Laut Irfan Suri dinyatakan gugur dalam bertugas bersama 52 personel lainnya yang berada di dalam Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Selama ini, Irfan Suri bertugas di Mabes TNI Angkatan Laut di Jakarta.
Irfan lahir di Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, pada 4 Januari 1981.
Anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan M Hasan Yacob dan Rohani (almarhumah) ini sudah mengabdi sebagai prajurit TNI AL sejak 1999.
Nama alumni SMA Modal Bangsa (Mosa) Banda Aceh ini muncul dalam manifes kru kapal selam pada nomor urut ke-51 dengan status non-ABK.
Mimpi sang Ayah
Hasan Yacob sudah lebih dari 2 tahun tak bertemu putranya.
Dua pekan sebelum musibah melanda, Hasan mengaku bermimpi kehilangan kedua kakinya.
Mimpi ini sempat membuatnya tak nyaman.
Hasan mencoba meraba kesusahan apa yang bakal menimpa.
Baca juga: Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Riau, Selalu Berharap yang Terbaik untuk Sertu Eki
Firasat buruk itu seolah menjadi kenyataan saat menerima kabar kepergian putranya, Letkol Laut Irfan Suri.
“Mimpi itu benar-benar membuat saya cemas, saya berpikir ujian apa yang akan kami terima, dan saya berdoa agar Allah tidak memberi kami musibah yang kami tidak sanggup menjalaninya,” kata Hasan Yacob saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Gampong Lamlagang, Banda Aceh, Senin (26/4/2021).