Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran Tak Setertib Tahun Lalu, Bupati Karawang Minta Penyekatan Diperketat

Kompas.com - 26/04/2021, 09:36 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Penyekatan arus mudik di Karawang bakal diketatkan. Sebab, masyarakat dinilai tak setertib tahun lalu soal larangan mudik.

"Masyarakat ini mungkin tidak setertib tahun lalu. Ini yang memang harus diantisipasi oleh kita semua. Harusnya pengetatan lebih ketat sekarang," ujar Cellica, Senin (26/4/2021).

Karennaya, kata Cellica, Pemkab Karawang bersama Polres Karawang bakal mengetatkan pemeriksaan di titik penyekatan jalur mudik. Apalagi, Karawang menjadi pintu keluar dan masuk wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Jalan Akses Industri di Karawang Rusak, Pengusaha Diajak Patungan Perbaiki

"Kita ketatkan di titik-titik yang menjadi jalur arus mudik," kata dia.

Cellica menyebut surat khusus hanya diberikan bagi kondisi darurat. Misalnya melahirkan dan orang tua meninggal.

"Kalau yang tidak urgent tidak kita keluarkan," ucap Cellica.

Baca juga: Cegah Minyak Kembali Tumpah, Bupati Karawang Minta Pertamina Siapkan Mitigasi

15 titik penyekatan

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, warga yang melanggar larangan mudik akan diputar balikkan di 15 titik penyekatan di Karawang.

"Tidak hanya penyekatan di pintu masuk (perbatasan), di tengah juga kita siapkan second pos, penyekatan cadangan. (Sebagai antisipasi) bobol atau ekornya terlalu panjang," ungkap dia.

Pihaknya, kata Rama, juga akan menginventarisir perahu eretan yang biasanya menjadi jalur tikus bagi pemudik.

Baca juga: Bupati Karawang Geram Aksi Begal Payudara Marak: Pelaku harus Diberi Pelajaran, Korban Jangan Takut Lapor Polisi

Rama memastikan petugas yang disiagakan akan mengetatkan penyekatan. Selain yang dikecualikan mudik atau bepergian tak boleh melintas. Itupun harus membawa surat izin dari instansi pemerintah.

Sementara untuk karyawan atau warga yang bekerja di luar Karawang atau sebaliknya boleh melintas. Namun tetap melalui pemeriksaan ketat petugas.

"Kalau untuk karyawan gak ada (surat khusus). Petugas akan memfilter secara umum mana pemudik mana pekerja. Kan kelihatan dari misalnya pemudik pasti membawa barang bawaan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com