Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Minta TNI-Polisi "Posting" Setiap Ada Upaya Perusakan Hutan

Kompas.com - 24/04/2021, 05:00 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengapresiasi aparat kepolisian bergerak cepat menutup penambangan emas liar yang merusak hutan sakral hingga membuat warga Suku Baduy menangis.

Sebelumnya, aparat Polda Banten menutup dua lubang penambangan emas ilegal di hutan sakral warga Baduy. Selain itu, Polda Banten juga selama Januari 2021 sudah mengamankan lima tersangka yang menambang emas di luar hutan adat Baduy, yakni Gunung Liman.

Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasi terhadap kesigapan aparat dalam menangani kejahatan lingkungan yang memiliki dampak terhadap kelangsungan hidup masyarakat Adat Baduy. Menurutnya, warga Baduy secara historis merupakan saksi hidup sejarah peradaban kanjeng Prabu Siliwangi.

"Mereka berpegang teguh pada amanah harus menjaga gunung-gunung, lembah dan sungai, yang menjadi habitat hidup manusia dan berbagai ekosistem lainnya," kata Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Hutan Sakral Baduy Dirusak Penambang Liar, Kapolda Banten: Saya Tindak Tegas, Saya Peduli Masyarakat Baduy

Namun demikian, lanjut Dedi, dalam jangka panjang, kehadiran Bhabinsa (TNI) dan Bhabikamtibmas (polisi) di berbagai desa harus menjadi kekuatan preventif dalam mencegah kerusakan lngkungan. Mereka harus proaktif melakukan langkah-langkah pencegahan agar peristiwa itu tidak terjadi.

"Ke depan, mereka harus berfungsi melakukan pencegahan. Minimal mereka harus 'posting' setiap ada upaya perusakan hutan. Sekarang kan zaman posting, ya posting saja peristiwa itu di media sosial. Kalau sudah diposting itu cepat penyelesaiannya," kata Dedi.

Sebelumnya, Dedi marah atas perusakan hutan sakral adat Baduy yang membuat mereka menangis. ia mengaku malu terhadap suku Baduy. Menurutnya, orang Baduy tidak mengenyam pendidikan formal seperti warga lainnya di Indonesia.

"Namun mereka jauh lebih berbadab dibanding kita. Saya jujur malu sama orang Baduy, malu sama ucapan, malu sama sikap kita," kata Dedi.

Baca juga: Warga Baduy Menangis 2 Hektar Hutan Sakral Dirusak, Dedi Mulyadi Marah

Peristiwa itu bermula ketika muncul video warga Baduy menangis karena hutan sakralnya dirusak oleh penambang emas liar. Video tersebut diunggah oleh akun @inforangkasbitung di Instagram. Dalam video itu, seorang warga Baduy memohon pemerintah agar gunung dan lembah di kawasan adat jangan dirusak.

"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah. Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," kata seorang warga Baduy dalam potongan video tersebut menggunakan bahasa lokal setempat.

Baca juga: Viral, Video Warga Baduy Menangis Minta Tolong, Hutan Sakralnya Dirusak Penambang Emas Liar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com