BANDUNG, KOMPAS.com - Aktris dan model Anya Geraldine dinilai menjadi perempuan paling berpengaruh di media sosial Twitter.
Hal tersebut dinilai berdasarkan jumlah interaksi terhadap konten atau engagement di Twitter.
Lembaga Indonesia Indicator (I2) yang melakukan riset menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI) mencatat, pemilik akun @Anyaselalubenar ini memiliki follower 3,1 juta dengan mengantongi engagement 3.313.124,05.
"Kriteria perempuan berpengaruh di Twitter ditetapkan berdasarkan jumlah engagement yang dihitung dari formulasi reaksi total (like, comment, retweet, share, view count) yang diterima oleh tokoh–tokoh perempuan pada akun sosial medianya," ujar peneliti I2 Rustika saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Sri Mulyani, Khofifah, dan Risma, 3 Perempuan Terpegah dan Tervokal di Media Massa
Riset ini, menurut Rustika, dilakukan dari data reaksi netizen berbahasa Indonesia di sosial media Twitter, dalam kurun waktu 19 April 2020 –19 April 2021.
Sistem yang dipakai untuk melakukan perhitungan adalah intelligence socio analytics (ISA) yang menganalisis pembicaraan netizen secara real time.
"Hasil analisis tersebut mewakili data spontan (bukan hasil survei), dari seluruh percakapan netizen," kata Rustika.
Anya aktif menggunakan sosial media untuk berbagi kegiatan sehari-hari. Ia kerap mengunggah tetang curahan perasaan dan kepentingan bisnisnya.
Unggahan terpopuler Anya Geraldine yang paling banyak mendapat like dan retweet diposting pada 9 Oktober 2020.
Saat itu, Anya menulis "I love you all sayang, please be safe for me:)".
Unggahan itu merupakan dukungan Anya kepada para mahasiswa yang menggelar demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law yang disahkan DPR.
Baca juga: Curhat Istri Penganiaya Perawat: Hanya Dikasih Tisu Toilet untuk Tekan Darah Anak Saat Infus Dicabut
Peringkat kedua perempuan paling berpengaruh di Twitter ditempati mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Susi mengantongi engagement 1.287.243,95.
Pemilik akun @susipudjiastuti dengan 2,4 juta follower itu aktif di Twitter dengan unggahan yang berisi kritik dan saran kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap berpotensi merugikan rakyat dan negara.