Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Tikam Istri, gara-gara Curiga Korban yang Menerima Telepon dari Orang Lain Selingkuh

Kompas.com - 19/04/2021, 20:39 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - MAA (30) warga Moncok Karya, Kelurahan Pejarakan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, nekat menusuk leher istrinya HS (29) dengan pisau.

Aksi tersebut dilakukan pelaku hanya karena curiga istrinya berselingkuh dengan seseorang.

"Pelaku sudah kami tahan, karena yang bersangkutan juga menyerahkan diri ke Polres Kota Mataram, usai kejadian dan sempat membawa korban, istrinya sendiri ke puskesmas," kata Kapolres Kota Mataram, Kombes Pol Hary Wahyudi, Senin (19/4/2021).

Kejadian nahas itu disaksikan langsung oleh putra korban yang masih berusia 3 tahun, Jumat (16/4/2021) pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Ditagih Uang Kencan Rp 800.000, WN Swedia Pukul dan Todongkan Pistol

Mulanya, HS cekcok dengan suaminya, saat keduanya sama-sama menjalani aktivitas berjualan buah-buahan segar di Jalan Adi Sucipto, Rembiga Mataram.

MAA mengaku sangat cemburu ketika istrinya menelepon atau menerima telepon dari orang lain.

"Korban dan pelaku cekcok karena pelaku memperingati korban berkali-kali agar tidak teleponan dengan orang lain. Suami merebut handphone istrinya, mereka saling rebutan hp, karena korban tidak mendengarkan pelaku, dan masih tetap berkomunikasi dengan seseorang melalui hp," kata Hery.

Perkelahian keduanya berlanjut hingga pukul 01.00 Wita.

Saat itulah pelaku kalap ketika korban yang juga emosi dituduh berselingkuh, mengancam tak akan ikut berjualan dan akan menunjukkan segala tuduhan suaminya menjadi kenyataan.

"Pelaku yang emosi dan kalap, langsung mengambil pisau yang ada di meja jualannya kemudian menusuk leher korban sebelah kanan sebanyak satu kali, dan menyebabkan korban langsung terjatuh, lemas tak sadarkan diri," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com