PANGANDARAN, KOMPAS.com - Ibu dan anak warga Pangandaran, Jawa Barat, meninggal gara-gara terjatuh dari jembatan lapuk hingga hanyut ke sungai. Keduanya baru pulang tarawih saat menyeberangi jembatan lapuk tersebut.
Kepala Desa Pamotan, Andi, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ibu bernama Siti Masitoh (35) dan anak perempuannya yang baru 11 tahun jadi korban jembatan lapuk.
Keduanya meninggal pada Selasa (13/4/2021) malam dan baru ditemukan Rabu (14/4/2021) sore. Keduanya langsung dimakamkan lantaran kondisi membusuk dan berbau.
Baca juga: Jembatan Putus Dihantam Banjir, Warga Malaka Meniti Kabel untuk Menyeberangi Sungai
Menurut penuturan Kepala desa Pamotan, kedua korban meninggal dunia pada Selasa (13/4/2021) sekitar pukul 20.30 WIB saat menuju rumah yang berada di Solok Jero, Nusakambangan.
"Saat pulang melintasi jembatan yang rapuh, ketika papan jembatan patah, ibu dan anak itu langsung jatuh ke sungai," ujar Andi di lokasi rumah duka, Rabu malam (14/4/2021), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
"Karena tidak bisa berenang, mereka langsung hanyut dan tenggelam terbawa arus sungai," lanjutnya.
Baca juga: Sebuah Jembatan Gantung di Aceh Utara Dibakar, Puluhan Besi Dicuri, Kadis PUPR: Keterlaluan Sekali
Menurutnya, dua orang korban tersebut ditemukan tadi sore (14/4/2021) Sekitar pukul 16.00 WIB oleh satu warga di Solok Jero.
"Di sana (Solok Jero), kedua korban sudah biasa untuk berkebun, dan kedua korban langsung dievakuasi ke rumahnya," kata Andi.
Jenazah ibu dan anak tersebut dimakamkan di TPU Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang. "Karena, baunya sudah menyengat," ucap Andi.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ibu dan Anak Tewas Akibat Jatuh ke Sungai Saat Pulang Tarawih, Lewati Jembatan yang Rapuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.