KOMPAS.com - Agustinus Adil (49) tak menyangka tanaman porang bisa membawanya ke Jepang.
Petani asal Kampung Lendo, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ini pada 2020 lalu, selama 9 bulan belajar cara pengolahan porang ke sejumlah perusahaan di negeri sakura.
Baca juga: Cara Agustinus Menanam Porang, Pernah Belajar ke Jepang, hingga Dapat Rp 50 Juta dari Panen
Agustinus bercerita, awalnya dia menanam 30 tanaman porang. Bibit porang diambil langsung dari hutan.
Baca juga: Sejak Menanam Porang, Puluhan Warga Desa yang Dulu Melarat Kini Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Rumah
Saat itu orang belum begitu tertarik menanam tanaman porang. Tanaman ini menjadi tanaman liar yang tersebar di hutan dan kebun milik warga.
Baca juga: Berkat Menanam Porang, Warga di Desa Ini Keluar dari Kemiskinan, bahkan Bisa Beli Mobil dan Rumah
Hal ini karena saat itu belum diketahui manfaat tanaman porang. Sampai akhirnya banyak pembeli yang mencari untuk diekspor ke luar negeri.
Baca juga: Menanam Porang Tanpa Modal, tapi Bisa Raup Untung Ratusan Juta Rupiah, Ini Rahasianya
"Saya terus tekun dan fokus menanam tanaman porang di kebun. Saya hanya mengembangkan tanaman porang secara mandiri. Hingga awal 2020, seorang Pastor Paroki Mbata, Romo Bernardus Palus, melirik tanaman porang saya dengan melihat langsung di kebun," kata Agus, lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (14/4/2021).
Pastor Palus lalu memberi tahu relasinya di Jakarta, yang akhirnya tertarik membeli dan memesan tanaman porang Agustinus.
Pastor Palus juga menawari Agustinus magang di Jepang.
"Awalnya, saya tak menduga ditawarkan oleh imam itu untuk magang di Jepang 2020. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran itu untuk belajar langsung cara mengolah bahan-bahan porang untuk berbagai keperluan produk makanan, minuman di Jepang. Segala administrasi, seperti paspor untuk ke Jepang diurus oleh imam itu. Maret 2020, saya berangkat ke Jepang," ujar dia.
Raup untung
Setelah pulang dari Jepang, Agustinus langsung mempraktikkan ilmu yang dia dapatkan.