Shalat menempati urutan kedua dalam rukun Islam setelah syahadat. Kata sembahyang juga biasa dimaknai shalat. Hanya saja, kata ini kurang sesuai dengan rukun dan syarat sah shalat.
Menyembah Allah Swt tidak hanya dengan seremonial tetapi seluruh jiwa, raga dan gerakan-gerakan kita juga bagian dari shalat. Lantas apa itu shalat?
Shalat berasal dari kata shalla, yushalli, shalatan, yang memiliki makna, dan ini yang sangat familiar, yaitu doa atau berdoa atau meminta ampun kepada Sang Pemilik Alam.
Makna lain shalat adalah membakar. Shalat berdasarkan syara adalah perbuatan tertentu atau khusus yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam dengan sejumlah syarat dan rukunnya.
Baca juga: Sabar Sumber Kebahagiaan
Seluruh bacaan dalam shalat semua terkandung doa atau munajat, harapan, dan cita-cita kepada Allah Swt. Shalat harus dimulai dengan wudhu artinya pensucian raga/jasmani manusia yang sesudah wudhu juga diakhiri dengan doa.
Kata lain yang semakna dengan shalat adalah shilat atau menghubungkan atau menyambungkan. Dari kata shilat ini lahir kata shilaturrahim (menyambungkan kasih sayang), shilatul fikri (menyambungkan pikiran), shilaturruh (menyambungkan roh/jiwa).
Orang yang baik shalatnya umumnya memiliki hubungan baik dengan sesama manusia. Cara pandangnya baik dan cenderung mengutamakan nilai-nilai ruh perjuangan dan hakikat.
Orang yang belum mendapatkan hidayah untuk melaksanakan shalat pada hakikatnya adalah orang yang belum menyempurnakan hubungannya dengan sesama manusia.
Biasanya orang yang silaturahminya terpelihara pasti juga berdampak pada cintanya pada makhluk-makhluk Allah yang lain.
Bagi yang istikamah pada shalatnya akan menujukkan jati diri sebagai orang beriman dan berakhlak mulia.
Cara pandangnya pada sesuatu sangat universal. Ia melebur dalam nila-nilai kemanusiaan tanpa pandang sekat-sekat perbedaan apapun.
Orang yang senantiasa memelihara shalat biasanya tidak gampang menyalahkan orang lain, cenderung juga diterima oleh siapapun, bahkan punya jiwa sosial yang tinggi.
Shalat merupakan sesuatu yang universal. Lalu seperti apa arti shalat yang kedua, yaitu membakar?
Syahadat adalah ibadah yang hanya melibatkan ucapan, pikiran dan hati (tasdiiqu bilqalbi, iqraru billisan wa amalun bil arkan).
Tangga berikutnya dari rukun Islam yaitu shalat ditambah dengan melibatkan gerakan tubuh. Shalat yang dilakukan oleh mereka yang sehat jasmani terdiri dari gerakan yang melibatkan berbagai anggota tubuh, dari kepala hingga kaki.