KOMPAS.com - Mujiono (56), merupakan salah satu petani asal Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, yang mampu melihat peluang dari tanaman porang.
Sekali panen, Mujiono mampu meraup untung hingga puluhan juta rupiah.
Baca juga: Menanam Porang Tanpa Modal, tapi Bisa Raup Untung Ratusan Juta Rupiah, Ini Rahasianya
Pria yang sudah 27 tahun bertani porang ini mengatakan, tidak mengeluarkan modal saat pertama kali menanam porang.
Baca juga: Berkat Menanam Porang, Warga di Desa Ini Keluar dari Kemiskinan, bahkan Bisa Beli Mobil dan Rumah
Bibit porang dia ambil di hutan di lereng Gunung Wilis, di dekat desanya.
Baca juga: Lagi Tren Ditanam Petani, Apa Itu Porang dan Berapa Harganya?
"Modalnya enggak ada, bibitnya saya cari langsung di hutan," ujar Mujiono dikutip dari Surya, Selasa (13/4/2021).
Awalnya Mujiono menanam porang di lahan seluas 10x20 meter persegi.
Setiap tahun, ia menambah luasan lahan tanaman porang hingga memiliki setengah hektare lahan yang ditanami 4.900 batang porang sampai sekarang.
Mulai 2015, setiap kali panen Mujiono mampu mendapatkan untung Rp 35 juta hingga Rp 36 juta. Total hingga saat ini dia mampu meraup untung ratusan juta.
Keuntungan atau hasil panen dia gunakan untuk membeli tanah, membangun rumah, serta membiayai sekolah anak.
"Uangnya saya belikan tanah, sekarang sudah punya delapan bidang tanah, saya tanam porang semua. Sebagian uang itu saya pakai untuk membangun rumah," tambahnya.
Perawatan
Mujiono menuturkan, menanam porang jauh lebih menguntungkan dibandingkan menanam ketela atau jagung, asalkan perawatannya benar.
Perawatan porang terbilang lebih mudah bila dibandingkan tanaman lainnya.
"Lebih mudah perawatannya, cuma diberi pupuk kandang saja," kata Mujiono.