SALATIGA, KOMPAS.com - Polres Salatiga mulai meningkatkan pengamanan di perbatasan untuk melakukan penyekatan terhadap warga yang nekat mudik.
Setidaknya ada 200 personel yang bertugas untuk melakukan screening.
Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, secara resmi Operasi Ketupat Candi akan dimulai 6-17 Mei 2021.
"Dalam Operasi Ketupat Candi tersebut ada arahan dari pemerintah pusat untuk larangan mudik, kita bertugas bersama TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan tim gabungan," jelasnya Selasa (13/4/2021) saat ditemui di ruang kerjanya.
Baca juga: Prediksi 4,6 Juta Orang Mudik Dini Sebelum Tanggal Pelarangan, Ini Skenario Dishub Jateng
Rahmad mengungkapkan pengawasan awal dilakukan di tiga pos pengamanan di simpang Blotongan, exit tol Tingkir, dan simpang Cebongan.
"Petugas juga ditempatkan di jalan-jalan tembus. Ini semua dilakukan demi mengendalikan penyebaran Covid-19 agar tidak meluas," ungkapnya.
Ditegaskan, warga yang tidak bisa menunjukkan data dukung akan diminta putar balik kembali ke daerah awal.
"Data dukung yang bersangkutan kalau aparatur sipil negara (ASN) harus membawa surat bepergian dari atasan dan ditandatangani pejabat. Sementara untuk non-ASN wajib membawa surat keterangan dari desa. Mereka semua harus membawa membawa surat keterangan bebas Covid-19," kata Rahmad.
Baca juga: Ganjar Minta Kepala Daerah di Jateng Satu Suara soal Larangan Mudik
Sementara Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan akan mengerahkan Satgas RW untuk menerapkan SOP penanganan pencegahan Covid-19.
"Kita semua berharap agar pandemi segara berlalu. Ayo patuhi imbauan dari pemerintah agar kerawanan penularan dan penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.