LAMPUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 12 ekor ternak dimangsa beruang liar yang masuk ke permukiman warga di Lampung Barat dalam dua minggu terakhir.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung BKSDA Bengkulu, Hifzon Zawahiri mengatakan, satwa liar yang berkonflik dengan warga itu adalah beruang madu (Helarctos malayanus).
Dari laporan yang masuk, kata Hifzon, beruang madu itu terlihat di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sumber Jaya dan Desa Mekar Jaya, Kecamatan Surian.
“Di Desa Mekar Sari, warga sering melihat beruang madu membawa tiga ekor anak keluar masuk kawasan lindung KPH Liwa,” kata Hifzon, saat diihubungi, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: BKSDA Agam Berupaya Tangkap Beruang Madu yang Berkeliaran di Kebun Warga
Setidaknya, ada empat ekor ternak kambing milik warga yang telah dimangsa oleh satwa dilindungi tersebut.
Beruang madu lainnya juga terpantau di Desa Mekar Jaya. Menurut Hizon, satwa yang masuk ke desa ini hanya satu ekor.
"Ada tujuh ekor ternak kambing dan satu ekor sapi yang dimangsa beruang di desa ini,” kata Hifzon.
Hifzon menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan tim Wildlife Rescue Unit (RWU) untuk penanggulangan konflik antara beruang dengan warga.
“Tim WRU bersama sama dengan unsur kepolisan dan TNI serta KPH Liwa melakukan penyisiran dan pendataan kerugian lainnya yang di alami warga,” kata Hifzon.
Baca juga: Warga Agam Temukan Beruang Madu Sedang Makan Durian di Atas Pohon
Selain itu, tim juga mensosialisasikan status konservasi dari beruang madu itu yang dilindungi berdasarkan Permen LHK nomor P.106 Tahun 2018.
“Kami mengimbau agar warga mengurangi aktivitas di hutan dan rutin ronda,” kata Hifzon.
Untuk meminimalisir konflik, kata Hifzon, disarankan memberikan penerangan kandang ternak dan membuat pengapian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.