KOMPAS.com - Suasana di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, mendadak mencekam setelah adanya teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).
KKB menembak mati dua orang guru hingga membakar sekolah di wilayah itu.
Warga merasa ketakutan hingga terpaksa memutuskan bersembunyi dari KKB.
Dalam persembunyiannya, warga mengaku semakin kekurangan bahan pangan.
Baca juga: Cerita Warga Dihantui Ketakutan terhadap KKB di Distrik Beoga Papua
Tak hanya orang dewasa, ada satu bayi dan dua balita yang berada dalam tempat persembunyian.
Mereka tidak berani kembali ke Beoga karena situasi yang tidak kondusif.
Kini mereka mengalami keterbatasan ketersediaan bahan pangan.
"Makanan hanya seadaanya, tinggal mi instan, biskuit," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Rentetan Aksi Teror KKB, Bakar Sekolah, Peras Warga, hingga Tembak Mati Seorang Guru