JEPARA, KOMPAS.com - Ratusan koin kepeng seberat 2 kilogram yang diduga peninggalan China kuno ditemukan terkubur di lahan pertanian kawasan Perhutani di Desa Kaligarang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Koin bersejarah berbentuk bundar dengan lubang di tengahnya tersebut masing-masing terukir aksara China.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Ida Lestari, mengatakan koin-koin klasik itu ditemukan oleh Muhammad Asri, seorang petani asal Desa Kaligarang yang menggarap lahan Perhutani setempat.
Baca juga: Mengenang Koin Gongsi, Mata Uang yang Dihapus Kolonial Belanda, Diabadikan Jadi Tugu Titik Nol
Saat mencangkul tanah, kata Ida, Asri tak sengaja menjumpai guci kecil yang ternyata berisikan ratusan koin klasik tersebut.
Ratusan koin itu, kata ida, diperkirakan adalah cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Kondisi koin-koin pun sudah berkarat karena faktor usia dan jamak yang sudah saling menempel karena terpendam dari masa ke masa.
"Uang kepeng yang diduga peninggalan China kuno itu ditemukan selasa pekan lalu. Namun baru diserahkan ke Disparbud pekan ini," jelas Ida saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Mengenang Koin Gongsi, Mata Uang yang Dihapus Kolonial Belanda, Diabadikan Jadi Tugu Titik Nol
Dijelaskan Ida, penemuan koin kepeng yang diduga peninggalan leluhur China sudah beberapa kali terjadi di Kabupaten Jepara.
Dari sejarah tercatat, Kabupaten Jepara dahulunya merupakan pusat perdagangan untuk jalur transportasi laut pada abad ke-16 atau era kerajaan Demak.
Ratusan koin kepeng yang ditemukan diduga merupakan alat pembayaran yang sah pada saat itu.
"Dahulu Jepara sejarahnya adalah pusat perdagangan dan pelabuhan tempat singgah para pedagang dari berbagai negara termasuk China. Koin kepeng tersebut diduga adalah alat tukar menukar saat itu," ungkap Ida.
Saat ini, ratusan uang kepeng tersebut sementara disimpan di Museum Kartini Jepara.
Namun, sejumlah sampel koin kepeng sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk diteliti lebih lanjut.
"Dibawa ke BPCB untuk diteliti," terang Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.