SURABAYA, KOMPAS.com - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) XXXI di Surabaya molor 3 hari dari jadwal semula.
Digelar sejak 17 Maret 2021, harusnya kongres sudah selesai sejak 22 Maret 2021 lalu.
Karena beberapa pembahasan agenda berlangsung alot bahkan memanas hingga berakhir ricuh, kongres akhirnya baru rampung pada Kamis (25/3/2021) sore.
Catatan Kompas.com, sejumlah peristiwa mewarnai kongres HMI XXXI di Surabaya selama sepekan terakhir.
Pada Sabtu (20/3/2021), 1.000 lebih massa dengan menggunakan atribut HMI bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dari Sulawesi.
Baca juga: Kongres HMI di Surabaya Ricuh, Kursi Peserta Berantakan, Pintu Kaca Gedung Pecah
Oleh polisi, mereka dilarang menuju ke arena kongres utama di Gedung Islamic Center Jalan Dukuh Kupang Surabaya, karena arena kongres hanya untuk peserta resmi yakni utusan cabang.
Penjabat Ketua Umum Pengurus Besar HMI Arya kharisma Hardy mengatakan, peserta kader tidak perlu datang ke lokasi kongres karena kongres digelar di tengah pandemi Covid-19.
"Mereka bisa menyaksikan agenda kongres melalui tayangan virtual yang disediakan," kata Arya, usai pembukaan kongres di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/3/2021).
Peserta yang bisa hadir secara fisik di arena kongres, kata dia, adalah para delegasi, atau utusan pemilik suara sah HMI cabang daerah.
Konsentrasi ribuan massa HMI oleh polisi dipecah untuk dikirim ke sejumlah tempat seperti di Pusdik Brimob Watu Kosek Pasuruan hingga ke markas sekolah polisi negara di Mojokerto.
Meski begitu, masih ada saja kelompok massa HMI yang memaksa hadir di arena kongres Gedung Islamic Center. Polisi pun menutup 2 lajur akses jalan menuju arena kongres utama.
Selain di gedung Islamic Centar, arena kongres juga digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan Gedung Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pemprov Jatim di Balongsari Surabaya.
Aksi kericuhan kecil beberapa kali terjadi pada Sabtu (20/3/2021) dan Minggu (21/3/2021) malam karena massa memaksa masuk ke arena.