Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lumba-lumba Mati di Tumpukan Sampah, Diduga Terbawa Badai Saat Cari Makan

Kompas.com - 24/03/2021, 07:49 WIB
Oryza Pasaribu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Bangkai satu lumba-lumba yang ditemukan terdampar di pinggir Pantai Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada Jumat (19/3/2021), akhirnya dikuburkan, Senin (22/3/2021).

"Bangkai lumba-lumba rupanya tidak tertanam, dan masih dibiarkan begitu saja. Karena warga takut mengambil tindakan," kata Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap, Selasa (23/3/2021).

Husnul mengatakan, sejak ditemukan pada Jumat (19/3/2021), sudah empat hari bangkai lumba-lumba dibiarkan begitu saja.

"Makanya kita koordinasikan dengan BKSDA di Sipirok, dan mereka merespons lalu bangkai lumba-lumba ditanam," ujar Husnul.

Kepala Seksi Wilayah V BBKSDA Sumatera Utara Refdi Azmi menyampaikan, pihaknya mendapat informasi ada penemuan bangkai satu ekor lumba-lumba di Pantai Desa Muara Upu.

Baca juga: Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Tapanuli Selatan, Sebelumnya Terlihat Banyak

 

Setelah berkoordinasi, pihaknya langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Diperkirakan pada Jumat 19 Maret 2021 ada terjadi badai dan gelombang pasang besar. Dan itu yang menjadi penyebab satu ekor lumba-lumba sampai terdampar di pantai," ujar Refdi.

Refdi mengatakan, saat ditemukan, bangkai lumba-lumba masih berada di pinggir pantai dan tertumpuk bersama sampah.

"Panjang bangkai lumba-lumba yang ditemukan 120 centimeter dan berat 30 kilogram," ucap Refdi.

Kemudian disaksikan kepala desa setempat, bangkai lumba-lumba tersebut dikubur di sekitar pantai, tidak jauh dari tempat ditemukan.

"Untuk luka tidak ada, tapi kulit terkelupas karena sudah membusuk dan dimakan binatang lain," kata Refdi.

Sebelumnya, satu individu lumba-lumba ditemukan warga dalam kondisi mati dan terdampar di Pantai Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Jumat (19/3/2021) siang.

Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap mengatakan, saat ditemukan kondisi ikan yang masuk golongan mamalia ini sudah dalam keadaan mati di pinggir pantai.

Husnul menduga, kematian lumba-lumba tersebut akibat hendak memakan ikan-ikan kecil dan berada terlalu dekat dengan pinggir pantai. Sehingga, terbawa arus ombak ke pinggir pantai dan tidak bisa kembali ke tengah.

"Perkiraan saya karena terbawa ombak hingga ke pinggir pantai, dan tidak bisa kembali lagi. Biasanya lumba-lumba ini hendak memakan ikan-ikan kecil dan mengejarnya," ujar Husnul lewat pesan singkatnya kepada kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com