Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Guru SMA Ini, Mawar Jadi Produk Kecantikan, Minuman, hingga Camilan

Kompas.com - 21/03/2021, 16:43 WIB
Sukoco,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com -  Hujan gerimis baru saja reda ketika tangan cekatan Santi Rohmatin menyelesaikan potongan terakhir batang mawar di kebun seluas seperempat hektar miliknya yang terletak di Desa Sidorejo Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Separuh tanaman bunga mawar di kebunnya memang dipangkas agar sebulan kemudian tumbuh tunas yang lebih banyak.

“Menjelang puasa memang kita pangkas biar nanti tumbuh tunas lebih banyak,” ujar Santi saat ditemui, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Cerita Penjual Es Krim di Lampung, Kestabilan Pasokan Listrik Pengaruhi Omzet Penjualan

Usai merapikan potongan batang mawar tangan tangan terampil Santi Rohmatin terlihat piawai memetik kuntum mawar merah yang sedang mekar.

Mawar segar tersebut rencananya akan dijual ke pasar bunga karena harga bunga mawar bulan ini sedang tinggi.

“Satu tumbu, enggak ada sekilo, sekarang Rp 100.000,” imbuhnya.

Di sepanjang kaki Gunung Lawu bunga mawar memang tumbuh subur.

Saat harga bagus seperti bulan ini, petani bisa meraup untung lumayan.

Harga terbaik biasanya adalah menjelang Idul Fitri, satu tumbu bisa mencapai Rp 150.000. 

Baca juga: Pemuda Ini Sebulan Raup Omzet Belasan Juta dari Jualan Baju Bekas

Sayangnya harga bunga mawar lebih banyak murahnya ketimbang harga bagus, karena usai lebaran harga bunga mawar hanya Rp 20.000 satu tumbu bahkan bisa hanya Rp 5.000.

“Ini mulai musim orang orang ziarah kubur, makanya mahal. Jelang Idul Adha lebih mahal lagi,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com