PADANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Ganefri mempertanyakan jargon Sumbar sebagai daerah industri otak yang menghasilkan orang-orang cerdas dan berkontribusi secara nasional.
Hal itu menyikapi kondisi dan fakta statistik terkini, di mana tingkat pendidikan Sumbar masih tertinggal dibandingkan daerah lain di Sumatera.
“Dilihat dari indeks pembangunan manusia sektor pendidikan, ternyata rata-rata lama sekolah di Sumbar hanya sampai kelas VII SMP. Lebih rendah dibandingkan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau,” kata Ganefri dalam wisuda ke-122 UNP di Padang, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Dugaan Mark Up Dana Covid-19 di Sumbar, KPK: Laporan Sudah Ada, Kita Pelajari Dulu
Ganefri juga menyoroti data statistik yang membeberkan penurunan angka partisipasi murni atau persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah.
“Ini harus jadi perhatian Pemerintah Sumbar secara serius.Terjadi pengurangan anak masuk atau melanjutkan sekolah. Masuk SD berkurang, begitu pula untuk SMP dan SMA. Ini ada apa? Apakah masih layak Sumbar disebut sebagai daerah industri otak?” ujar Ganefri.
Baca juga: Tanda dan Ciri Fisik Menurut Keluarga Punya Kesamaan dengan Polisi yang Diduga Selamat dari Tsunami
Menurut Ganefri, dirinya telah mendiskusikan hal itu dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi beberapa waktu lalu.
Ganefri mengatakan, UNP siap berkontribusi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Sumbar dengan mencetak guru-guru yang kompeten.
"Tapi tidak selesai sama kita saja, sebab dibutuhkan kepedulian dari pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait. Kita cetak guru, dan pemerintah daerah harus berkomitmen memajukan pendidikan," kata Ganefri.
Adapun wisuda UNP kali ini menghasilkan 2.256 orang wisudawan dari seluruh fakultas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.