Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaten Masih Bertahan di Zona Oranye Penularan Covid-19

Kompas.com - 15/03/2021, 19:32 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kabupaten Klaten masih bertahan di zona oranye atau wilayah risiko sedang penularan Covid-19.

"Masih zona oranye, risiko sedang untuk di Klaten," kata Bupati Klaten Sri Mulyani di Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/3/2021).

Meski bertahan di zona oranye, lanjut Sri Mulyani angka kasus harian Covid-19 ada sedikit peningkatan.

Peningkatan ini disebabkan karena ada penumpukan hasil swab polymerase chain reaction (PCR).

"Karena kami masih tergantung Rumah Sakit UNS di Solo. Padahal RS UNS ini melayani Soloraya," kata dia.

Baca juga: Pesan Bupati Klaten untuk Penerima Uang Pengganti Lahan Tol Solo-Yogya: Jangan Boros

Pihaknya mengaku sudah membeli mobil PCR untuk mempercepat keluarnya hasil swab.

Tetapi mobil PCR tersebut baru mampu menerima sebanyak 30 sampel setiap harinya.

"Kami sangat berharap Rumah Sakit Tegalyoso ini adalah rumah sakitnya pusat itu betul-betul dalam pengadaan mobil PCR-nya itu lebih lengkap. Sehingga jangkauan untuk menerima hasil swab ini lebih cepat," kata dia.

Dia menerangkan butuh waktu enam hingga 10 hari untuk bisa mengetahui hasil swab PCR yang dikirim ke RS UNS.

Hal ini, kata dia yang menyulitkan pelacakan kontak pasien positif Covid-19. Akhirnya terjadi kenaikan kasus.

"Setiap ada lonjakan itu kita kaji, kita perdalam dan pelajari itu karena ada penumpakan dari hasil swab," terang dia.

Baca juga: Kisah Desa Jonggrangan Klaten yang Miliki Puluhan Pasang Orang Kembar

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten Jaka Sawaldi menambahkan, mobil PCR merupakan pengadaan tahun 2020.

Sudah ada izin operasional dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

"Tapi kapasitasnya untuk PCR yang ada di Klaten ini hanya sekitar 36 sampel. Jadi kalau ada yang terkonfirmasi lebih dari itu akan kita kirim ke RS Tegalyoso atau ke RS UNS," kata dia.

Dia mengungkapkan pernah mengirim ratusan sampel swab ke RS UNS.

Sementara RS UNS melayani pemeriksaan sampel swab dari kabupaten/kota di wilayah Soloraya.

Sehingga butuh waktu beberapa hari untuk dapat mengetahui hasilnya.

"Sehingga kita sulit kaitannya dengan tracing, pelacakannya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com