KARAWANG, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, kisah mengenai seorang prajurit TNI yang mengalami kelumpuhan usai disengat tawon ndas menjadi perhatian masyarakat.
Penanganan yang kurang baik saat disengat tawon ndas diduga menjadi penyebab kelumpuhan.
Lantas, bagaimana cara mengobati orang yang disengat tawon ndas?
Simak penjelasan berikut mengenai penanganan korban sengatan tawon ndas.
Baca juga: Kisah Kopka Ade Casmita, Lumpuh Setelah Disengat 8 Tawon Ndas
Tawon ndas yang memiliki nama ilmiah Vespa affinis memanfaatkan barang bekas, sampah kompos, hingga serbuk kayu untuk membuat sarang.
"Di mana saja dia bisa bikin sarang. Jika tidak ada yang mengusik, sarangnya makin besar," ujar Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rahmat melalui pesan singkat, Rabu (10/3/2021).
Aji yang juga ahli dalam penanganan tawon ndas mengingatkan agar masyarakat tidak mengusik sarang tawon ndas.
Ia menyarankan agar warga segera menghubungi petugas pemadam kebakaran atau ahlinya.
"Jangan diusik atau dilempari. Tawon akan menyerang siapa saja di dekatnya jika marah," ungkap Aji.
Satu tawon ndas, menurut Aji, dapat menyengat berkali-kali.
Satu tawon yang menyengat akan mengeluarkan bau feromon untuk mengundang tawon lainnya.
Zat kimia ini berfungsi sebagai alarm bagi kawanannya dan memberi tahu bahwa ada ancaman terhadap koloni.
Jika disengat tawon ndas, menurut Aji, langkah pertama yang harus dilakukan adalah beristirahat dan mengompres bagian yang disengat.
Kemudian mengecek jalan napas dan pembengkakan di lokasi yang disengat.
Setelah itu, korban sengatan perlu segera dibawa ke rumah sakit.
"Racun sengatan mengakibatkan alergi, jadi kudu dibawa ke rumah sakit. Nanti akan diberi antihistamin agar tidak merusak organ," kata Aji.