JEMBER, KOMPAS.com – Sudah tiga bulan gaji pegawai honorer di Jember belum dibayar, yakni sejak Januari hingga Maret 2021.
“Kalau kami sejak Januari sampai sekarang belum gajian,” kata M Ali Zamil, guru honorer SDN Jatisari Kecamatan Pakusari kepada Kompas.com via telepon, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Gaji ASN Pemkab Jember Belum Cair, DPRD dan Bupati Sepakat Terbitkan Perbup
Karena gaji yang tak kunjung dibayar, Ali terpaksa berutang. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Yang jelas gali lubang tutup lubang,” ucap dia.
Baca juga: Anggota DPRD Jember Pemukul Ketua RT karena Ditegur Bawa Mobil Ngebut Jadi Tersangka
Dia menyebut keterlambatan gaji bagi para honorer sudah biasa. Bahkan ada yang terlambat hingga enam bulan hingga setahun.
Ali mengatakan, ada dua macam dana bagi honorer. Satu diambil dari dana BOS yang cairnya per triwulan. Kepala sekolah tidak bisa mencairkan dana ini karena honorer belum punya surat penugasan.
Dana kedua dari dana program pendidikan gratis. Awalnya bukan untuk honor GTT, tapi untuk operasional sekolah, dipotong dan diambilkan untuk gaji guru. Tapi dana ini juga sering terlambat
Ali menambahkan, keterlambatan pembayaran gaji para guru honorer tentunya memengaruhi keluarga para honorer.
Mereka memiliki tanggungan berupa angsuran. Mereka terpaksa mencari pinjaman terlebih dahulu, kemudian akan dilunasi ketika gaji sudah dibayar.
Para guru meminjam ke beberapa orang hingga ke bendahara sekolah.
Mereka sudah menyampaikan keterlambatan gaji tersebut pada bupati diwakili ketua PGRI.
Namun, mereka diminta bersabar hingga APBD 2021 bisa selesai dibahas.
Ketika gaji sudah cair, mereka bisa mendapatkan gajian total tiga bulan.
“Gajinya variatif, ada yang Rp 1 juta bahkan di bawahnya,” ungkap dia.
Dia menambahkan para guru honorer itu memiliki harapan seiring dengan pergantian bupati di Jember.