Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Rampas Senjata Api dan Dorong Polisi hingga Jatuh, Spesialis Jambret Ditembak

Kompas.com - 09/03/2021, 15:29 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Tampan di Kota Pekanbaru, Riau, menangkap dua orang pelaku spesialis jambret.

Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita mengatakan, kedua pelaku jambret berinisial RR alias Ridho Black (18) dan FT (17).

Keduanya ditangkap petugas pada Sabtu (6/3/2021) sekitar pukul 09.00 WIB di Jalan Kubang Jaya, Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Dari tangan pelaku, petugas menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor yang digunakan untuk menjambret.

Baca juga: Jambret yang Seret Korbannya hingga 20 Meter di Bandung Ditembak Polisi

Ambarita mengatakan, dalam penangkapan itu, pelaku Ridho terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba merampas senjata api petugas.

"Setelah RR dan FT diamankan, tim melakukan pengembangan terhadap satu pelaku lain berinisial NA. Pada saat berada di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, pelaku Ridho meminta izin untuk buang air kecil. Namun, pelaku malah mencoba merampas senjata api dan mendorong kepala Tim Buser hingga terjatuh," sebut Ambarita.

Melihat hal itu, sambung dia, Kanit Reskrim Polsek Tampan Iptu Noki Loviko langsung mengambil tindakan tegas dengan menembak pelaku dan mengenai kakinya.

Ambarita menjelaskan, kedua pelaku merupakan residivis kasus jambret yang kerap membuat masyarakat resah.

"Kedua pelaku merupakan spesialis jambret dan keduanya residivis kasus yang sama. Mereka mengaku sudah beraksi empat kali di Pekanbaru. Namun, kita masih lakukan pengembangan untuk menangkap satu DPO (daftar pencarian orang) berinisial NA," kata Ambarita kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Selasa (9/3/2021).

Terakhir, keduanya menjambret gelang emas milik seorang mahasiswi.

Baca juga: Viral Aksi Jambret di Bandung, Korban Terseret Motor Cukup Jauh

Barang yang mereka curi kemudian dijual untuk dibelikan narkotika jenis sabu.

"Hasil kejahatan mereka jadikan buat beli narkoba. Dari hasil pemeriksaan urinenya positif menggunakan narkoba," kata Ambarita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com