Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Jarum Suntik, Seorang ASN Karawang Menangis Saat Divaksin

Kompas.com - 09/03/2021, 15:17 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Yelu Manda, histeris saat disuntuk vaksin Covid-19.

Saat akan divaksinasi, Yelu histeris. Oleh beberapa petugas medis dan kawan-kawannya, pria itu pun dibujuk.

Saat menjerit, Yelu dirajuk ke meja suntik oleh kawan-kawannya. Ketika di meja suntik pun, Yelu menangis dan memohon agar tidak di suntik.

Ia menjerit seperti merasa kesakitan padahal jarum suntik belum menempel ke kulit.

"Aduh sakit, aduh sakit, aduh sakit. Jangan bu tolong," teriak Yelu sambil menangis dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Jadikan Rumah Dinas Jadi Tempat Vaksinasi Lansia

Kepada awak media, Yelu mengaku memang takut dengan jarum suntik, ketinggian, dan ulat. Ia mengaku terakhir disuntik saat imunisasi ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Saya takut jarum suntik. Nggak terlalu sakit, tapi saya takut lihat jarumnya," kata Yelu.

Yelu menyebut sudah waswas saat poster soal vaksinasi bagian ASN dibagikan di grup. Sebab, dalam poster itu juga terdapat gambar jarum suntik.

Yelu mengaku sempat kepikiran ingin bolos kerja, namun tak memiliki alasan.

Dia bahkan sempat menghindar dan bersembunyi di balik tiang aula Husni Hamid, Kompleks Kantor Pemkab Karawang.

Namun rupanya antrean vaksinasi sudah diambilkan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, Asep Aang Rahmatullah.

"Ya, sudah saya tidak bisa mengelak lagi," kata dia.

Namun setelah disuntik vaksin Covid-19, Yelu mengaku tak merasakan gejala yang berarti. Namun sesekali ia masih membayangkan jarum suntik.

"Efeknya ngantuk dan lapar," ujar Yelu

Kepala BKPSDM Karawang, Asep Aang Rahmatullah mengatakan, sedikitnya 1.700 orang ASN sudah divaksinasi.

Pada hari Senin (8/3/2021) terdapat 400 ASN dan Selasa (8/3/2021) sebanyak 1.300 ASN yang menerima vaksin.

Baca juga: Jabar Targetkan Vaksinasi 18.353 Petugas Wisata hingga Pelaku Ekonomi Kreatif

Aang mengatakan, pemerintah akan memberikan sanksi teguran tertulis bagi ASN yang menolak divaksinasi.

"Jadi ASN itu tidak boleh mendapatkan sanksi apapun. Karena akan berpengaruh saat penilaian akan melakukan pensiun nanti," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com