Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Luncurkan Dua Kali Awan Panas Guguran ke Arah Barat Daya

Kompas.com - 08/03/2021, 11:12 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran pada Senin (8/3/2021).

Awan panas guguran ini terjadi pada pukul 07.12 WIB dan 07.28 WIB.

"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada pukul 07.12 WIB," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, Senin.

Dari data BPPTKG, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm. Durasi awan panas guguran tercatat 106 Detik.

"Jarak luncur lebih kurang 1.000 meter ke arah barat daya," ucapnya.

Baca juga: Muncul Awan Panas Guguran di Gunung Merapi, Jarak Luncur 1.000 Meter

Tak berselang lama, pada pukul 07.28 WIB, awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi.

Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm. Durasi awan panas guguran 160 detik.

"Jarak luncur lebih kurang 1.500 meter ke arah barat daya," urainya.

Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada level III (Siaga).

Baca juga: Kubah Kawah Gunung Merapi Meninggi, Sudah 45 Meter

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara, yaitu Sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com