YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang sudah setahun ini memukul hampir semua sektor, termasuk perajin topeng di Padukuhan Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Pasalnya, hampir setahun perajin topeng di Bobung sepi order.
Untuk menyiasati hal tersebut, mereka beralih memproduksi miniatur truk yang terbuat dari kayu. Upaya ini ternyata cukup berhasil.
"Ini membuat truk mainan, baru dibuat menggunakan pelat untuk shock agar bisa oleng," kata Rahmantri Yusup, salah seorang perajin, di rumahnya, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Bupati Gunungkidul Datang ke Sertijab dengan Maung Buatan Pindad
Rahmantri juga sudah memikirkan alternatif usaha lain jika miniatur truk sudah tak laku lagi.
Pembuatan miniatur truk ini bekerja sama dengan beberapa perajin.
"Sudah empat bulan membuat truk mainan," kata Rahmantri.
Untuk mempertahankan identitas kampung Bobung, miniatur truk tetap dilukis dengan beragam motif batik.
Pada tahap awal, perajin akan membuat sketsa beragam motif.
"Batik merupakan identitas (topeng) lokal tetap dipertahankan," kata Surono, perajin lainnya.
Miniatur truk buatannya telah terjual ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur,
Baca juga: Gaji Pertama Bupati Gunungkidul untuk Traktir Makan Tukang Sapu dan THL
Harga satu truk buatannya dibanderol Rp 50.000 sampai Rp 300.000 tergantung ukuran.
Dalam sebulan, ia mampu memproduksi sebanyak 400 sampai 500 truk mainan.
"Sudah saya persiapkan untuk membuat mainan yang lain seperti bus. Sudah saya persiapkan konsepnya," kata Surono.
Menurut Surono, topeng batik yang dibuatnya awal tahun lalu masih tersimpan rapi di rumahnya.