Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Korban Longsor Nganjuk Harus Pertimbangkan Aspek Sosial-Budaya

Kompas.com - 28/02/2021, 08:46 WIB
Usman Hadi ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk berencana merelokasi 44 kepala keluarga (KK) korban terdampak longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim Kusnadi meminta Pemkab Nganjuk menimbang-nimbang secara matang aspek sosial dan budaya masyarakat dalam rencana relokasi itu.

“Karena begini, relokasi itu kita jangan hanya berpikir  menyelamatkan nyawa orang saja tapi juga bahwa masyarakat yang hidup di situ itu kan dengan budayanya, dengan kehidupan sosialnya. Kalau kita melakukan relokasi ini kan akhirnya budaya yang berkembang di situ akan mati,” jelas Kusnadi di sela penyaluran bantuan ratusan paket sembako dari PDIP Jatim untuk korban banjir di Nganjuk, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Ratusan Warga Desa Mengungsi karena Tanah Retak, Sekda Nganjuk: Kami Baru Edukasi Soal Mitigasi

Menurut Kusnadi, selain aspek sosial-budaya, Pemkab Nganjuk harus mempertimbangkan aspek finansial warga pascarelokasi.

Pemerintah harus memastikan para korban longsor berpendapatan setelah menempati lokasi baru.

“Kalau memang itu (rencana relokasi) sudah dikaji dari berbagai aspek, dan relokasi itu adalah suatu hal yang terbaik, ya maka itu harus dilakukan,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk M Yasin mengatakan, saat ini Pemkab Nganjuk tengah mengurus izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) ke Perhutani untuk dibangun hunian baru buat korban longsor Selopuro.

“Setelah nanti kami mendapatkan izin dari Perhutani pusat, maka kami nanti akan membangunkan tempat tinggal yang layak, bukan yang megah, yang layak,” tuturnya.

Baca juga: Tertimpa Longsor, Ruas Jalan di Payung Kota Batu Ditutup, Kendaraan Dialihkan

Sebelum hunian baru terbangun, kata Yasin, Pemkab Nganjuk menyarankan para pengungsi menetap sementara di tempat pengungsian.

Mereka juga bisa menyewa rumah warga sekitar yang sebagian pendanaannya akan dibantu pemerintah.

“Kalau nanti mereka sewa rumah atau bertempat di rumah keluarga, maka diberi bantuan untuk perbulannya Rp 500.000 per KK sampai nanti tempat relokasi itu selesai (terbangun),” paparnya.

Yasin menegaskan, rencana relokasi korban terdampak longsor di Selopuro final.

Jika ada warga yang keukeuh tinggal di rumah bekas longsoran, maka Pemkab Nganjuk tidak akan bertanggungjawab bila terjadi bencana susulan.

“Relokasi memang harus. Kalau enggak mau saya tidak akan bertanggungjawab,” pungkas dia.

Seperti diketahui, bencana longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, beberapa waktu lalu.

Dalam peristwa itu, 19 warga tewasdan belasan rumah warga hancur tertimbun material longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com