JEMBER, KOMPAS.com – Pengamat politik dari Universitas Jember Muhammad Iqbal menilai bupati dan wakil bupati terpilih, Hendy Siswanto-Balya Firjaun Barlaman, akan menghadapi tantangan rumit dalam membangun kabupaten Jember.
Iqbal menilai, Hendy memiliki tagline yang melekat di hati masyarakat, yakni wes wayae benahi Jember dengan sinergi, kolaborasi, dan akselerasi. Warga berharap Hendy bisa merealisasikan tagline itu.
Menurut dia, Hendy harus bisa bersinergi dengan DPRD Jember. Sinergi itu bisa tercipta dengan membangun komunikasi yang harmonis dengan partai politik, baik koalisi dan oposisi.
“Di masa Faida, itu relatif tidak terjadi,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Jumat (26/2/2021).
Selain itu, Hendy juga perlu membuat komitmen bersama partai pengusung dan oposisi dalam membangun Jember.
Baca juga: Dilantik Faida Awal Februari, Plt Dirut PDP Dicopot Plh Bupati Jember, Ini Alasannya...
“Karena partai pendukung pun tidak akan membiarkan bupati, misalnya bila berjalan inkonstitusional,” tutur dia.
Ia menilai fungsi pengawasan tetap melekat pada DPRD Jember. Untuk itu, tak hanya partai oposisi yang mengawasi, namun juga para pendukungnya.
“Kalau PDI-P oposisi, itu satu kedewasaan dalam berdemokrasi,” tambah dia.
Setelah sinergi dengan DPRD Jember dilakukan, Hendy harus mempercepat pembangunan di Jember.
Pertama, memastikan peraturan daerah yang berkaitan dengan persoalan birokrasi dan anggaran.