Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lewat Festival Mtu Mya, Pemkab Halmahera Tengah Kembangkan Destinasi Wisata Baru

Kompas.com - 25/02/2021, 19:19 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comBupati Halmahera Tengah Edi Langkara mengatakan, pemerintah daerah mendukung pengembangan Festival Pulau Mtu Mya di Pantai Barahima sebagai destinasi wisata di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Dukungan itu diwujudkan dengan bentuk bantuan infrastruktur dan penambahan wahana permainan di lokasi wisata Pulau Mtu Mya untuk menunjang destinasi wisata tersebut.

Menurutnya, sektor pariwisata yang baik akan menunjang perputaran ekonomi yang baik pula. Terlebih, sektor pariwisata sangat penting karena berdampak pada sektor lain.

Oleh karena itu, Festival Mtu Mya di Pantai Barahima akan dijadikan agenda tahunan yang nantinya dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Mari kita menjaga lingkungan wisata Mtu Mya seperti hutan mangrove dan tumbuhan lainnya, serta pula di habitat karang dan ikan di kawasan pulau ini yang memiliki potensi baik untuk wisata bawah air," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Sandiaga Bertemu Kapolri, Bahas Persiapan Kegiatan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas

Sebelumnya Festival Mtu Mya yang dipusatkan di Pantai Barahima sukses digelar pada Selasa (23/2/2021). Bahkan, festival ini dipadati ribuan warga dari Kecamatan Weda Timur.

Para wisatawan hadir untuk menyaksikan berbagai atraksi wisata, budaya, ritual Pulau Mtu Mya, perahu kora-kora, serta peresmian Pantai Barahima dan pulau Mtu Mya sebagai destinasi wisata.

Pada kesempatan itu, Edi mengapresiasi kerja keras, kreasi, dan kreativitas masyarakat Desa Mesa, Kotalo, dan Dotte, Kecamatan Weda Timur, yang berhasil menggelar festival tersebut.

“Kepada panitia khususnya masyarakat Kotalok dan Mesa, ucapan terima kasih yang tak terhingga atas upaya maksimal ini dan dukungan dari masyarakat di Weda Timur,” ujarnya dalam sambutannya.

Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia

Adanya festival itu, kata Edi, telah membawa dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi, dan kesejahteraan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Halmahera Tengah Abdu Rahim Odeyani bercerita tentang kenangan masa kecilnya di pulau tersebut.

Dia menyebut, Pulau Mtu Mya memiliki pohon-pohon yang disinggahi berbagai jenis burung sebagai sarang dan tempat bertelur.

"Dapat kita saksikan sekarang semuanya telah hilang akibat bencana dan ulah tangan-tangan manusia. Bencana itu seperti abrasi dan pengambilan pasir putih untuk kebutuhan pembangunan," jelasnya.

Abdu pun mengajak masyarakat setempat agar sama-sama menjaga potensi yang ada, termasuk pasir yang sering diambil sebagai material bangunan.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 1,5 Triliun untuk Restorasi Terumbu Karang di 9 Wilayah Wisata Baru Tahun Ini

"Saya sudah sampaikan kepada camat, kepala desa, dan masyarakat agar tidak ada lagi mengambil pasir putih," tegas Wakil Bupati yang juga sesepuh di desa tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com