Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Orangtua Lumpuh, Bocah 12 Tahun di NTT Banting Tulang Hidupi Keluarga

Kompas.com - 25/02/2021, 08:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kisah Risalianus Aja, seorang anak di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengundang perhatian masyarakat.

Bocah 12 tahun itu menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja kebun kopi dan kemiri. Usai berkebun, Risalianus segera merawat ayah ibunya. .

"Pulang sekolah dan hari-hari libur. Setelah dia urus makan untuk kami, dia ke sawah atau ke kebun. Hasilnya itu supaya kami bisa makan dan beli kebutuhan sehari-hari," ujar kata Benediktus Poseng, ayah Risalianus.

Benediktus mengalami lumpuh sejak 2019. Lalu istrinya, Wihelmina Mbi, juga lumpuh dan tak bisa bicara sejak melahirkan anak bungsunya tahun 2016.

"Istri saya itu mulai sakit saat melahirkan anak bungsu kami. Saat itu dia pingsan. Dia sempat dirawat di RSUD Ruteng selama tiga minggu," ujarnya Benediktus.

Baca juga: Bocah 13 Tahun Dihajar Warga karena Panjat Pagar Dini Hari, Dimasukkan Pesantren Khusus Anak Bandel

Update: Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban penderitaan kisah ini dengan cara berdonasi klik disini.

Kondisi keluarga Risalianus itu pun mengundang simpati keluarga dekat dan tetangga. Mereka mencoba mencukupi kebutuhan keluarga tersebut.  

Selain itu, keluarga Risalianus juga mendapatkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.

Baca juga: Tak Ada Listrik dan Internet, Ini Kisah Anak-anak Suku Talang Mamak Belajar Saat Pandemi

Kondisi rumah

Benediktus Poseng sedang duduk di kamarnya karena menderita lumpuh. Dokumentasi Yorit Poni Benediktus Poseng sedang duduk di kamarnya karena menderita lumpuh.

Sementara itu, keluarga Risalianus tinggal di sebuah rumah dengan ukuran 4x5 meter. Kondisi lantai rumah masih tanah dan di bagian dapurnya becek jika hujan.

"Kalau hujan begini, saya kesulitan untuk memasak karena atap dapur bocor," ujar Benediktus kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2021),

Seperti diberitakan sebelumnya, di rumah sederhana itu Risalianus tinggal bersama Benediktus dan Wihelmina. Sedangkan sang adik tinggal bersama paman di Kampung Pepil yang berada puluhan kilometer dari Kota Tunda.

Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah Kelas 6 SD Berkebun untuk Hidupi Ayah yang Lumpuh dan Ibu Bisu

Update: Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban penderitaan kisah ini dengan cara berdonasi klik disini.

(Penulis : Kontributor Manggarai, Markus Makur | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com