Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Cikeas Tersumbat, Berpotensi Jadi Penyebab Banjir di Bekasi

Kompas.com - 24/02/2021, 14:47 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sampah bambu menumpuk di aliran badan Sungai Cikeas, tepatnya di perbatasan Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dengan Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021).

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, sampah bambu tersebut menumpuk sejak tinggi muka air (TMA) Sungai Cikeas naik akibat curah hujan yang cukup lama pada 19 Februari 2021.

"Ya tepat di badan Sungai Cikeas. Lokasinya di sisi barat Bekasi dan sisi Timur wilayah Kabupaten Bogor," kata Puarman saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Hujan Tak Kunjung Reda, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Bogor Terendam Banjir

Puarman menjelaskan, tumpukan sampah bambu semakin menggunung lantaran di wilayah itu sempat terjadi longsor empat rumpun bambu. Hal tersebut terjadi akibat meningginya air sungai, dampak curah hujan yang tinggi di akhir pekan kemarin.

Dia menyebut, sampah bambu tersebut berasal dari hulu (Bogor) Sungai Cikeas yang hanyut ke hilir (Bekasi).

Sampah bambu yang ada di sungai tersebut pun bercampur dengan bambu bekas potongan dan sampah rumah tangga.

"Sudah ada sejak 4 hari dan setiap hari tambah terus. Ditambah di situ ada rumpun bambu yang roboh waktu itu, akhirnya sampah tertahan di sana. Selain itu, sampah ini juga bercampur dengan sampah rumah tangga," ujar dia.

Baca juga: Kakek Tunarungu Ini Ternyata Punya Berkarung-karung Uang yang Disimpan di Rumah

Akibat hujan lebat beberapa hari lalu, tumpukan sampah bambu ini sudah mulai menyumbat aliran sungai di kawasan perumahan Vila Nusa Indah (VNI) III atau beberapa kilometer sebelum Bendung Kodja.

Kali ini, sampah menyumbat aliran sungai tepat di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dan mengancam perumahan VNI III, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Bambu yang tumbuh di bibir sungai terbawa arus air saat sungai meninggi. Karena jumlahnya banyak, akhirnya menyumbat aliran sungai Cikeas yang lebarnya tak lebih dari 10 meter," ucap dia.

Apabila tidak segera tertangani, ke depannya bukan tidak mungkin sampah-sampah bambu tersebut akan menyumbat aliran sungai sehingga mengakibatkan banjir yang lebih dahsyat.

"Bisa (menyebabkan banjir) kalau tidak diangkat, karena volume sampah tiap hari bertambah, bisa menyumbat aliran Sungai Cikeas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com