Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuntik Vaksin, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unand: Saya Lansia, Butuh Proteksi Diri

Kompas.com - 24/02/2021, 06:58 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com--Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang Prof. Dr. Eryati Darwin berbagi pengalaman menjadi warga lanjut usia (lansia) yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Ia mengaku, sangat antusias ketika mendapat pengumuman vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan lanjut usia (nakes lansia) dari Direktur Rumah Sakit M Djamil Padang, Sumatera Barat (sumbar).

Ia pun langsung mendaftarkan diri mengikuti vaksinasi. 

"Ketika mendapatkan pengumuman itu, saya langsung mendaftarkan diri untuk nakes lansia penerima vaksin Covid-19," ujar Eryati Darwin, Selasa (23/2/2021) melalui telepon.

Baca juga: Cerita Dokter Usia 71 Tahun yang Lebih Percaya Diri Setelah Disuntik Vaksin

Butuh proteksi diri

Eryati yang sudah berusia 68 tahun sempat bingung ketika vaksin Sinovac ini belum diumumkan aman bagi lansia.

"Kalau vaksin Sinovac ini tidak aman bagi lansia, maka saya sempat berfikir untuk membeli vaksin yang di Jerman yang sudah aman untuk lansia. Tapi setelah Sinovac ini aman untuk lansia dan ada kesempatan, makanya saya langsung mendaftar," ujarnya.

Sebagai lansia dan pengajar di Fakultas Kedokteran Unand, dirinya mengatakan butuh proteksi diri, salah satunya yaitu melalui vaksinasi.

"Saya ini bertemu dengan mahasiswa yang juga bolak balik ke rumah sakit dan bertemu pasien. Tentu saya harus protek diri dulu," katanya.

Baca juga: Tak Sabar Ingin Divaksin, Gubernur Banten: Supaya Bisa Leluasa ke Mana-mana

Tidak begadang sebelum divaksin

Eryati mengatakan setelah disuntik vaksin dirinya tidak mengalami gejala apapun.

"Biasa saja saat vaksinasi tersebut, jarum suntiknya halus, yang menyuntiknya juga dokter ahli," katanya.

Dirinya mengaku tidak ada persiapan khusus menjelang vaksinasi tersebut.

"Vaksinasi pertama itu kan tanggal 11 Februari, saya tidak ada melakukan persiapan khusus, hanya makan makanan yang bergizi dan tidak begadang malamnya sebelum vaksin," ujarnya.

Baca juga: Cerita Plt Wali Kota Tasikmalaya Jadi Lansia Pertama Vaksinasi Covid-19, Punya Komorbid tapi Tak Alami Gejala Usai Disuntik

Lansia jangan takut divaksin

Eryati mengaku sudah tidak sabar untuk menunggu vaksinasi dosis tahap kedua.

"Kalau untuk lansia, jarak antara vaksinasi pertama ke yang kedua ada 28 hari. Kalau yang usia di bawah 59 tahun, jaraknya 14 hari, " katanya.

Masyarakat diimbaunya untuk tidak perlu cemas dengan vaksinasi Covid-19, karena sudah melalui uji coba dan sudah dinyatakan halal oleh MUI.

"Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 itu melalui 3M, bahkan sudah sampai 5M, tapi harus ditambah dengan vaksin," sebutnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap 2 Diprioritaskan untuk Lansia, Sultan: Saya Ikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com