Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Sebut Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 seperti Binatang, Viral di Medsos dan Berakhir Minta Maaf

Kompas.com - 23/02/2021, 19:11 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Supriyono viral di media sosial.

Pasalnya, dalam video yang beredar tersebut ia menuding pemakaman terhadap jenazah pasien Covid-19 dianggap seperti menguburkan binatang.

Bahkan, ia menyebut Dinas Kesehatan menjadikan prosesi pemakaman tersebut hanya sebagai proyek semata.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.

Pernyataan itu disampaikan anggota DPRD dari Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut saat menghadiri acara pernikahan warga di Kabupaten Kulon Progo belum lama ini.

Baca juga: Sebut Pemakaman Pasien Covid-19 seperti Kubur Binatang, Anggota DPRD Bantul Minta Maaf

Relawan tersinggung dan demo

Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)

Setelah video tersebut viral di media sosial, para relawan Covid-19 yang terdiri dari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, dan tim SAR Kabupaten Bantul merasa tersinggung.

Mereka lalu melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD setempat dan mendesak Supriyono meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

"Dia sampaikan Pemakaman Covid seperti memakamkan anjing. Padahal, SOP sudah jelas tidak akan seperti itu," kata Ketua FPRB Kabupaten Bantul Waljito.

Dalam melakukan aksi unjuk rasa tersebut mereka juga membawa keranda mayat.

Baca juga: Gara-gara Ucapan Anggota Dewan, Relawan Covid-19 Bawa Keranda Mayat ke DPRD Bantul

Mendesak polisi turun tangan

Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)

Tak hanya mendesak permintaan maaf dari yang bersangkutan, Waljito juga meminta polisi untuk turun tangan menyikapi video tersebut.

Pasalnya, pernyataan yang dilontarkan anggota DPRD tersebut justru memperkeruh upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

"Kalau memang ini terjadi delik hukum Polda harus segera melakukan penyelidikan, sebab ini kontra terhadap penanganan Covid-19," kata Waljito.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bantul, Subhan Nawawi menyesalkan pernyataan anggotanya itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com