Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Tojo Una-Una Sulteng, 8 Rumah Hanyut, 83 Lainnya Terendam

Kompas.com - 18/02/2021, 22:14 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Khairina

Tim Redaksi

 

TOJO UNA-UNA, KOMPAS.com - Hujan deras yang turun sejak Rabu (17/2/2021) hingga Kamis (18/2/2021) siang menyebabkan debit air sungai di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah meluap.  

Debit air yang berlebih menyebabkan banjir bandang dan menerjang Desa Tayawa. Sebanyak 8 rumah hanyut terbawa banjir

Berdasarkan informasi Kapolsek Tojo, Ipda Masdur,  masyarakat saat ini tengah mengungsi di rumah warga yang rumahnya terletak di atas ketinggian.

"Kurang lebih 1 kilometer warga mengungsi. Mereka tidak mau mengungsi jauh dari rumah mereka yang terdampak banjir," kata Masdur, dihubungi KOMPAS.com, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Belasan Sumur Warga di Klaten Amblas, Analisa Sementara ESDM Jateng karena Curah Hujan Tinggi

Data yang didapat dari Kepala Desa Tayawa Ghalib, ada 83 rumah terendam banjir dan 8 rumah hanyut. Korban banjir mencapai 345 jiwa.

Menurut Kapolsek Tojo, saat ini pihaknya belum mendata berapa jumlah warga yang mengungsi. Pihaknya saat ini tengah mengimbau warga untuk mengungsi di lokasi yang lebih tinggi.

Hal ini lantaran di wilayah hilir sungai masih menggantung mendung tebal. Dan dikhawatirkan malam nanti banjir bandang kembali menghantam pemukiman warga.

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makassar dan Teluk Bone

Kapolsek Masdur mengatakan ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Selain Desa Tayawa, banjir bandang juga menghantam Desa Mawomba, Kecamatan Tojo Barat.

Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Belum diketahui berapa kerugian materil yang dialami warga.

Banjir bandang  di wilayah ini sudah sering terjadi. Air sungai selalu meluap jika hujan deras turun. Namun banjir kali ini lebih parah dibanding sebelumnya.

"Kalau dulu saat hujan tidak sampai seperti ini. Sekarang parah," ujar Masdur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com