Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Bendungan Tapin Jadi Tonggak Ketahanan Pangan dan Listrik di Kalsel

Kompas.com - 18/02/2021, 12:13 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TAPIN, KOMPAS.com - Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (18/2/2021).

Bendungan ini tepatnya terletak di Desa Pipitak Jaya, Kecamaran Piani, Kabupaten Tapin.

Berjarak sekitar 20 kilometer dari Rantau, Ibu Kota Kabupaten Tapin.

Gubernur Kalsel terpilih Sahbirin Noor mengatakan, bendungan ini tidak hanya berfungsi menjaga ketahanan pangan melainkan mampu menahan banjir.

Ketika banjir melanda Kalsel, meski terdampak, Tapin tidak separah yang dialami kabupaten lainnya karena bendungan ini sudah mulai berfungsi.

"Dibangun sejak 2015, bendungan ini menelan dana Rp 1,058 triliun murni dari APBN multiyears dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di Banua," bunyi keterangan yang diterima, Kamis.

Baca juga: Bertolak ke Kalsel, Jokowi Akan Resmikan Bendungan Tapin

Bendungan Tapin termasuk dalam program pembangunan 65 bendungan besar di Indonesia sebagaimana digagas Presiden Jokowi.

Bendungan berkapasitas tampung 70,52 m3 ini diharapkan dapat mendukung ketahanan air dan pangan nasional.

Hingga 2 Oktober 2020, pembangunan fisiknya dinyatakan rampung dan langsung memasuki tahap pengisian dan perendaman air atau impounding.

Proses impounding ini akan berjalan selama lima bulan hingga Maret 2021 kelak.

Penggenangan dilakukan sambil menunggu penyelesaian pembangunan jaringan irigasi dalam rentang 2020-2022.

"Sehingga dapat mengalirkan air sampai ke sawah-sawah milik petani seluas 5.472 hektar," tambahnya.

Bendungan Tapin dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW.

"Kehadiran bendungan ini tentu saja akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan banua dalam kerangka menyuplai kebutuhan pangan ibukota Negara," jelasnya.

Yang tak kalah pentingya adalah daya listrik PLTA yang dihasilkan nantinya sebesar 3,30 megawatt.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com