Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Muara Enim Diciduk KPK, Gubernur Sumsel Tunjuk Sekda Jadi Plh

Kompas.com - 16/02/2021, 20:50 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kabupaten Muara Enim mengalami kekosongan pemimpin usai Juarsah yang menjabat Bupati definitif ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi proyek pengerjaan jalan.

Sebelum naik menjadi Bupati, Juarsah merupakan Wakil Bupati Muara Enim yang berpasangan dengan Ahmad Yani.

Namun, Ahmad Yani lebih dulu dijebloskan oleh KPK ke sel tahanan hingga divonis hakim selama 5 tahun penjara karena telah menerima suap pengerjaan proyek jalan pada 2019 sebesar Rp3,03 miliar dari Robi Okta Fahlevi selaku kontraktor.

Baca juga: Bupati Ditahan dan Sekda Pensiun, Roda Pemerintahan Muara Enim Diambil Alih Pemprov Sumsel, Ini Penjelasannya

Kemudian, posisi Sekda Kabupaten Muara Enim pun sampai saat ini masih kosong, lantaran sudah pensiun.

"Saya mendelegasikan Plh ke Sekda Sumsel, saya tidak ingin pelayanan di Muara Enim terhenti gara-gara ini,"kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Selasa (16/2/2021).

Herman mengatakan, penunjukkan Sekda Pempro Sumsel Nasrun Umar merupakan kebijakan yang diambil alih oleh Gubernur.

Hal itu dikarenakan kondisi yang mendesak karena saat ini Muara Enim sedang mengalami kekosongan pemimpin.

"Sembari menunggu Plt diajukan ke Mendagri Sekda akan menjadi Plh, karena ini (Muara Enim) nggak ada Sekda, nggak ada Wabup nggak ada Bupati," ujarnya.

Baca juga: Perjalanan Kasus Koruspi Bupati Muara Enim Juarsah, Terseret Kasus Dugaan Suap, Baru 1,5 Bulan Menjabat

Pemerintahan Kabupaten Muara Enim pun saat ini diambil alih sementara oleh Pemprov Sumsel. Sehingga seluruh pelayanan dapat berjalan normal.

"Sekda adalah perpanjangan saya, sehingga program strategis masih tetap berjalan," ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Pemprov Sumsel Nasrun Umar mengatakan, sampai saat ini ia belum menerima surat dari Gubernur sebagai Plh Bupati Muara Enim.

Namun, Nasrun mengaku siap menjalankan tugas tersebut karena Kabupaten Muara Enim sedang mengalami kekosongan pemimpin.

"Seorang ASN itu harus bisa bekerja dalam situasi apa pun juga, kalau itu perintah atasan sebagai seorang prajurit siap laksanakan tugas  dengan sebaik-baiknya dengan bimbingan pimpinan  daerah," kata Nasrun.

Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Bupati Muara Enim Bikin Video Pembelaan di Facebook dan Minta Didoakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com