Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selisih Data Covid-19 Dinkes Banten Vs Kemenkes hingga 5.378 Kasus, Kadinkes: Kami Tampilkan Apa Adanya

Kompas.com - 15/02/2021, 17:18 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com -  Terjadi perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Provini Banten.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan yang ditampilkan di website covid19.go.id kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Banten sebanyak 26.767 orang, di antaranya 19,062 kasus sembuh, 511 kasus meninggal dunia.

Sedangkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada hari Minggu 14 Februari 2021 jauh lebih tinggi dibandingkan yang disuguhkan pemerintah pusat.

Kasus terkonfirmasi positif di Banten tercatat sebanyak 32.145 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari 3.168 masih dirawat, 2.074 kasus sembuh dan 903 orang meninggal dunia.

Dari data tersebut, ada selisih 5.378 kasus positif Covid-19 antara data Provinsi Banten dengan pemerintah pusat.

Sedangkan data kesembuhan dan kematian secara kumulatif terjadi perbedaan yang signifikan.

Baca juga: Data Kasus Covid-19 di Kemenkes Selisih 5.068, Satgas Depok Minta Pemprov Jabar Turun Tangan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengakui terjadinya perbedaan data antara pemerintah pusat dengan provinsi Banten.

Menurut Ati, data yang ditampilkan oleh Pemerintah Provinsi Banten merupakan laporan per harinya dari Kabupaten dan Kota se Banten.

"Kita berusaha menampilkan data apa adanya. jadi memang Itu data yang ada di kita ya itu kita tampilkan," kata Ati kepada wartawan. Senin (15/2/2021).

Ati pun mengaku sedang bila terjadi perbedaan. Sebab, data secara nasional Provinsi Banten lebih rendah dibandingkan dengan data di Pemprov Banten.

"Saya senang juga kalau di pusat data kita rendah, padahal tinggi angkanya," ujar Ati.

Baca juga: Pemkot Surabaya Persoalkan Beda Data Covid-19, Pemprov Jatim: Enggak Mungkin, Dosa, Ngawur Ae

Namun, mantan Direktur RSUD Kota Tangerang itu tidak mempermasalahkan perbedaan data.

Saat ini, pemprov Banten tengah berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan berbagai kebijakan seperti PSBB dan PPKM berbasis mikro.

"Apa artinya sebuah data? Data tinggi data rendah juga tidak berpengaruh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com