Gerakan "Jateng di Rumah Saja" Diklaim Mampu Turunkan Kasus Covid-19

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim, gerakan "Jateng di Rumah Saja" berhasil menurunkan mobilitas warga dan kasus positif Covid-19.

"Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50 persen lebih. Jadi menurut saya ini berita yang cukup baik. Tren mingguan yang dirawat juga sudah anjlok," kata Ganjar kepada wartawan, Senin (15/2/2021).

Ganjar juga mengklaim sudah tidak ada lagi zona merah di Jawa Tengah meski rata-rata masih zona oranye dan belum ada yang kuning.

Baca juga: Ganjar Sebut 4 Daerah Ini Cukup Bagus Terapkan Jateng di Rumah Saja

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang diterimanya, zonasi empat minggu terakhir hingga 7 Februari 2021.

Yakni 18-24 Januari yang masuk zona merah di antaranya Grobogan, Klaten, Kota Semarang dan Kendal.

Sedangkan, pada 25-31 Januari 2021, zona merah meliputi Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen.

Namun, angka terus menurun hingga 1-7 Februari 2021, Jawa Tengah tidak ada zona merah.

Tren bulanan Covid-19 di Jawa Tengah pada Januari 2021 mengalami penurunan menjadi 28.189 dari Desember yang mencapai 30.948.

Baca juga: Ganjar Belum Mau Langsung Sanksi Penolak Vaksin Covid-19

Sedangkan tren mingguan hingga 14 Februari 2021 juga turun. Terakhir di angka 4.721.

Padahal di minggu sebelumnya (M56) mencapai 5.530.

"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya dilapori yang terkonfirmasi sudah menurun juga. Kalau biasanya panahnya merah-merah naik, ini sekarang sudah ada dua hijau yang menurun," ucapnya.