Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Pertama di Tanah Papua, Menteri Nadiem Temui Suku Moi di Kota Sorong

Kompas.com - 13/02/2021, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim Anwar untuk pertama kalinya menginjak Tanah Papua pada Kamis (11/2/2021)

Kunjungan kerja (kunker) pertama di Papua, Nadiem berkunjung ke kampung adat dan kampung wisata Malaumkarta, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Nadiem datang didampingi Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar. Di Sorong, Nadiem bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat adat Suku Moi.

Baca juga: Di Sorong, Menteri Nadiem Beri Bantuan Perahu untuk Alat Transportasi Pelajar di Kepulauan

“Ini merupakan kunjungan pertama Mas Menteri ke Tanah Papua, dan beliau memilih Sorong, Papua Barat, sebagai pijakan kaki pertamanya, dan bertemu dengan masyarakat Suku Moi, sebagai suku dari ratusan suku Papua lainnya, yang pertama beliau ajak diskusi,” ujar Billy Mambrasar yang juga merupakan putra asli Papua asal Biak.

Kampung Malaumkarta terletak di Distrik Makbon, yang berjarak sekitar hampir 40 kilometer dari Kota Sorong dan ditempuh melalui jalur darat.

Kampung Malaumkarta merupakan tempat tinggal dari Suku Moi, yang merupakan suku asli pemilik hak ulayat di hampir sebagian besar wilayah Kota dan Kabupaten Sorong.

Baca juga: Nadiem Kujungi SD Negeri di Kota Sorong Papua, Guru: Terima Kasih, Mas Menteri...

Dalam kunjungan tersebut, Mendikbud menampung aspirasi dari kepala perwakilan adat Suku Moi yang berasal dari berbagai Sub Suku Moi, terkait pelestarian budaya dan bahasa suku-suku asli di Papua.

Beberapa aspirasi diantaranya adalah Pendirian SMK Pariwisata dan Perikanan di wilayah Malaumkarta, Distrik Makbon, dan upaya untuk melestarikan bahasa-bahasa asli Suku Moi dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.

Terkait aspirasi tersebut, Nadiem menyampaikan bahwa kementerian yang ia pimpin telah berupaya penuh melakukan usaha-usaha pelestarian budaya dan bahasa di Tanah Papua.

Baca juga: Nadiem: Masa Depan Pendidikan Bukan Ada di Tangan Saya, tapi di Tangan Bapak Ibu Guru

Salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada suku dengan berbagai adat dan istiadatnya untuk dapat tampil dan memamerkan kebudayaannya, termasuk memberikan insentif bagi pelestariannya juga.

Berbagai program tersebut diluncurkan lewat Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) yang dikelola oleh Kemendikbud di bawah Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.

Nadiem berharap Masyarakat Adat Suku Moi dapat memanfaatkan keberadaan badan tersebut semaksimal mungkin dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya suku Moi.

Baca juga: Langkah Mendikbud Nadiem Dorong Transformasi Pendidikan di Papua Barat

Harapan ini juga disampaikannya kepada seluruh suku dan adat istiadat lain yang ada di Tanah Papua.

Pada kesempatan itu, Stafsus Presiden yang juga pernah menempuh studi di luar negeri melalui program beasiswa itu memberikan motivasi kepada anak-anak muda Suku Moi untuk terus semangat belajar dan mewujudkan cita-citanya setinggi mungkin.

“Kalau perlu sekolah hingga berbagai negara di seluruh dunia, tapi ingat, jangan lupa adat istiadat dan budaya kita sebagai anak asli Papua dan juga sebagai anak Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Besar Dana BOS Reguler Antardaerah Tak Sama di 2021

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com