SEMARANG, KOMPAS com - Suasana haru mengiringi prosesi pemakaman jenazah budayawan Prie GS di TPU Kembang Arum atau Berguto II, Kalipancur, Ngaliyan, Semarang, Jumat (12/2/2021) pada pukul. 13.30 WIB.
Sebelumnya, jenazah budayawan kelahiran Kendal itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Candi Kalasan Selatan II No. 1003 RT 1 RW 13 Kalipancur.
Setelah dishalatkan, jenazah dibawa ke pemakaman dengan menggunakan mobil ambulans diiringi keluarga, sanak saudara dan kerabat.
Saat prosesi pemakaman, isak tangis keluarga dan kerabat yang ditinggalkan pecah tatkala jenazah hendak dikuburkan ke liang lahat.
Istri almarhum, Sri Murdiastuti beserta putra putri yang ditinggalkan berusaha ikhlas dan tabah atas berpulangnya sosok yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia seni dan budaya di Kota Semarang.
Usai prosesi pembacaan doa, keluarga meletakkan foto Prie GS mengenakan baju berwarna hijau di sandarkan ke batu nisan bertuliskan Supriyanto GS 02/02/1964-12/2/2021.
Sebab, dirinya memiliki kedekatan lebih dari sekadar hubungan ayah dan anak namun sebagai seorang sahabat yang senantiasa menularkan ilmunya.
"Beliau teman terbaik saya. Saya sangat memahami beliau begitu juga sebaliknya. Beliau selalu punya perspektif yang tidak pernah terpikirkan orang lain. Saya hanya berharap ilmu, humor-humor dan manfaat yang sudah diberikan kepada masyarakat dapat terus mengalir dan menyebarkan kebaikan," ujarnya saat ditemui usai pemakaman, Jumat (12/2/2021).
Baca juga: Cerita Ganjar Kenang Sosok Budayawan Prie GS: Masyarakat Indonesia Kehilangan
Ia tak menyangka sang ayah begitu cepat kembali ke pangkuan Sang Pencipta.
Prie GS sempat dirawat di RS Columbia Asia Semarang pada Rabu (10/2/2021).
"Sempat tak sadarkan diri, saya syahadati. Setelah sadar beliau merasa kesakitan lalu dibawa ke rumah sakit hari Rabu. Ada indikasi membaik tapi pagi beberapa menit sebelum saya datang Allah sudah berkehendak lain," ucapnya sembari menahan haru.
Baca juga: Sosok Budayawan Prie GS di Mata Rekan Sejawat: Dia Punya Peran Besar di Jagat Budaya Semarang